news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Layanan Perbankan Saat Lebaran, Bank DKI Tetap Operasi Terbatas: Ini Lokasi dan Jam Operasinya....
Sumber :
  • Antara Foto

Kucuran Untung Seret, Bank DKI Masih Tersengal di Awal 2025!

Bank DKI hanya bukukan laba Rp146 M di Februari 2025. Pendapatan seret, beban operasional membengkak. Awal tahun penuh tekanan bagi bank ibu kota.
Rabu, 9 April 2025 - 12:15 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com – Di balik megahnya angka aset yang menembus Rp80 triliun, Bank DKI ternyata sedang terseok-seok menjaga napas laba.

Laporan keuangan periode Januari–Februari 2025 mengungkapkan kenyataan: laba bersih bank kebanggaan Ibu Kota ini hanya mencapai Rp146,15 miliar—angka yang lebih mirip sisa tenaga ketimbang akselerasi.

Kinerja ini menandai tantangan serius yang dihadapi Bank DKI pada awal tahun. Pendapatan bunga memang tercatat Rp943,1 miliar, tapi beban bunga yang tinggi—mencapai Rp469,5 miliar—langsung memangkas setengahnya. Sementara itu, beban operasional yang membengkak memperburuk napas keuangan bank ini.

Biaya Tenaga Kerja dan Beban Lain Tekan Laba

Salah satu sorotan tajam dalam laporan keuangan adalah besarnya beban tenaga kerja yang mencapai Rp185,35 miliar hanya dalam dua bulan. Ditambah dengan beban promosi sebesar Rp15,95 miliar dan beban lainnya sebesar Rp146,81 miliar, total beban non-bunga melambung ke angka Rp309,84 miliar.

Tak cukup di situ, Bank DKI juga mengalami kerugian penurunan nilai aset keuangan sebesar Rp35,46 miliar. Artinya, kualitas aset yang dimiliki bank mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan—alarm bagi manajemen dan pemangku kepentingan.

Aset Jumbo, Tapi Tidak Produktif?

Memang benar, total aset Bank DKI mencapai Rp80,42 triliun. Tapi aset besar belum tentu produktif. Dari jumlah tersebut, hampir Rp14,5 triliun tertanam dalam surat berharga dan Rp7,1 triliun di pembiayaan syariah, namun tidak diiringi pertumbuhan laba yang sepadan.

Yang lebih mengkhawatirkan, cadangan kerugian penurunan nilai untuk kredit dan pembiayaan syariah mencapai Rp2,35 triliun—pertanda adanya kredit macet yang harus terus diwaspadai.

Komitmen dan Kontinjensi: Beban atau Peluang?

Bank DKI juga mencatat kewajiban kontinjensi dalam bentuk garansi sebesar Rp2,17 triliun. Bila tidak dikelola hati-hati, komitmen ini bisa berubah menjadi beban nyata. Apalagi, nilai fasilitas kredit yang belum ditarik secara uncommitted mencapai Rp5,17 triliun—potensi pengucuran yang belum tentu membawa laba, tapi pasti akan menambah risiko.

Awal Tahun yang Berat

Melihat performa dua bulan pertama tahun ini, tampak jelas bahwa Bank DKI belum menemukan momentum. Di tengah dinamika suku bunga, volatilitas ekonomi, dan tantangan politik jelang pilkada, bank daerah seperti Bank DKI harus beradaptasi cepat atau bersiap tertinggal. (nsp)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral