news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri panen raya padi di Desa Randegan Wetan, Majalengka, Senin (7/4/2025).
Sumber :
  • YouTube/Sekretariat Presiden

Prabowo: Ekonomi Harus Ngebut, Birokrasi Jangan Jadi Rem Tangan!

Prabowo ingin percepatan ekonomi dengan eksekusi cepat serta reformasi birokrasi. Ia tegaskan ekonomi tak boleh jalan di tempat, harus ngebut demi rakyat.
Selasa, 8 April 2025 - 11:10 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan arah kebijakan ekonominya dalam wawancara eksklusif dengan tujuh jurnalis senior nasional yang ditayangkan Senin, 7 April 2025. 

Di tengah tekanan geopolitik global dan tantangan ekonomi domestik, Prabowo menyoroti pentingnya kecepatan dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan program, serta perlunya reformasi birokrasi sebagai syarat mutlak mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi.

“Saya ingin lebih cepat. Tapi sekarang saja saya sudah dibilang cowboy. Politik saya komando. Komando, iya kan?” ujar Presiden dengan nada setengah berseloroh namun penuh kesungguhan.

Instruktur Ekonomi Gaya Komando

Presiden menekankan bahwa ekonomi Indonesia tak bisa lagi ditangani dengan pendekatan normatif yang penuh birokrasi. Dalam pandangannya, sistem saat ini justru kerap memperlambat momentum pembangunan dan distribusi kesejahteraan.

“Saya telepon menteri jam 12 malam. Kenapa? Karena saya ingin kita bergerak cepat. Sekarang ini, menurut saya, temponya sudah lumayan,” katanya.

Prabowo membeberkan bagaimana dirinya mendorong percepatan penyerapan anggaran, penyaluran pupuk, serta eksekusi kebijakan strategis lainnya. Salah satu contohnya adalah pemecatan direksi Bulog secara total karena dinilai lamban menyerap gabah petani saat panen raya.

“Panen nggak bisa nunggu. Pejabatnya harus ke ujung sawah. Kamu digaji untuk melayani,” tegasnya.

“Bloated Democracy” dan ASN Sebagai Beban Struktural

Di sisi lain, Presiden mengungkap ironi politik dalam sistem demokrasi Indonesia: kewajiban membalas jasa politik pasca-pemilu yang justru menambah beban negara lewat lonjakan jumlah ASN. Hal ini, menurut Prabowo, bukan hanya memperberat beban fiskal, tapi juga memperlambat roda ekonomi.

“Akhirnya, semua ingin jadi ASN. Semua ingin jadi pejabat. Tapi ASN-nya harus benar. Seleksi akademis, fisik, dan siap ditempatkan di mana saja,” kata Prabowo.

Ia bahkan mewajibkan ASN menandatangani komitmen siap ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia, sebagai bentuk keseriusan dalam reformasi birokrasi.

Eksekusi Cepat, Regulasi Tak Lagi Lamban

Dalam paparan ekonominya, Prabowo menyebut bahwa dirinya berhasil memangkas waktu penerbitan Perpres dan Inpres dari yang sebelumnya bisa 10 hingga 18 bulan, menjadi hanya 3 minggu.

“Contohnya pupuk. Sekarang Inpres keluar cepat. Karena kalau lambat, petani dirugikan. Itu efek ekonomi langsung,” ungkapnya.

Percepatan ini, kata Presiden, adalah bukti bahwa negara bisa efisien jika ada kemauan politik dan keberanian eksekusi di level tertinggi.

Stabilitas Harga: Bukti Kerja Jalan

Presiden juga menyampaikan bahwa langkah-langkah percepatan yang diambil pemerintah mulai menunjukkan hasil konkret. Selama Ramadan dan Idulfitri 2025, harga bahan pangan pokok seperti daging, telur, dan ayam relatif stabil.

“Saya bangga. Harga-harga tidak naik gila-gilaan. Itu indikator langsung. Rakyat merasakannya,” ujarnya.

Bahkan untuk komoditas yang rentan fluktuasi seperti cabai, Prabowo menilai sudah waktunya petani menikmati keuntungan musiman tanpa harus ditekan.

“Petani cabai sekali-kali untung, ya biarkan. Jangan manja. Kita harus fair,” ucapnya lugas.

Visi Indonesia Emas: Ekonomi Harus Lari, Bukan Jalan

Dengan waktu hanya empat tahun tersisa dari masa jabatannya, dan 13 tahun menuju 2045, Prabowo sadar bahwa ekonomi nasional harus dipacu secepat mungkin. Ia menyadari bahwa banyak ekspektasi publik tertuju padanya, terutama untuk melakukan lompatan besar.

“Kalau saya merasa tidak mencapai apa yang saya inginkan, saya akan berhenti dari politik. Tapi kalau saya masih dipercaya, dan punya tim bagus—why not?”

Presiden Prabowo menunjukkan bahwa bagi dirinya, ekonomi bukan sekadar angka dan indikator, melainkan medan pertempuran untuk kedaulatan, kesejahteraan, dan keadilan sosial.

Dengan gaya kepemimpinan yang komando dan strategi ekonomi berbasis percepatan, Prabowo Subianto meletakkan fondasi baru dalam pendekatan pembangunan nasional. Birokrasi lamban dan korup tak akan diberi tempat dalam kabinetnya, karena menurutnya, kecepatan dan keberanian adalah kunci menjaga stabilitas dan meraih target besar menuju Indonesia Emas 2045.

“Are you with me or not with me?” kata Prabowo, dengan tatapan lurus. Sebuah ajakan terbuka bagi semua elemen bangsa untuk ikut serta dalam perlombaan besar ini. Ekonomi Indonesia tidak boleh jalan di tempat. Harus ngebut. (nsp)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral