news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

CEO Tesla Inc. sekaligus SpaceX Elon Musk.
Sumber :
  • ANTARA

Saham Tesla Amblas 50%, Boikot Merajalela, Musk Kelewat Sibuk Urus Politik?

Saham Tesla anjlok 50% sejak Desember 2024, dipicu boikot massal serta ketidakpuasan atas keterlibatan Elon Musk di politik AS, penjualan global merosot.
Kamis, 20 Maret 2025 - 10:46 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvonenews.com – Saham Tesla (TSLA) terus merosot tajam dalam beberapa pekan terakhir, tergerus oleh gelombang boikot yang semakin meluas di Amerika Serikat. 

Nilainya bahkan sudah anjlok hampir 50% sejak mencapai puncaknya pada pertengahan Desember 2024. Kondisi ini memicu kekhawatiran di kalangan investor dan menyoroti pengaruh politik Elon Musk yang semakin kontroversial.

Mengutip FX Leaders, nilai saham Tesla turun hampir 9% hanya dalam beberapa hari sejak Jumat (14/3). Meskipun sempat mengalami kenaikan tipis sekitar 4,68% pada Rabu (19/3), lonjakan tersebut dinilai belum mampu memperbaiki kerugian besar sejak awal tahun.

“Harga saham Tesla sudah terpangkas sekitar 40% sejak Januari 2025. Ini bukan hanya sekadar koreksi pasar biasa, tapi mencerminkan ketidakpercayaan investor terhadap masa depan Tesla,” tulis laporan FX Leaders.

Yang lebih mencengangkan, kekayaan Elon Musk juga ikut terkikis. Dalam tiga bulan pertama tahun ini, Musk kehilangan hampir US$121 miliar dari kekayaan bersihnya, sebagian besar akibat penurunan tajam pendapatan Tesla.

Gerakan Boikot Tesla Meluas, Konsumen Ogah Beli

Akar dari keterpurukan Tesla ini salah satunya adalah gerakan boikot yang semakin meluas di AS. Mengutip laporan France 24, kelompok aktivis bernama TeslaTakedown telah mengorganisir protes anti-Tesla di berbagai kota besar di AS, termasuk di depan showroom Tesla.

Aksi boikot ini dipicu oleh ketidakpuasan publik terhadap langkah Elon Musk yang dianggap merugikan kepentingan rakyat Amerika. Musk, yang kini menjabat sebagai Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) di pemerintahan Donald Trump, dianggap memperburuk situasi ekonomi dengan kebijakan penghematan yang kontroversial.

“Kami berhak untuk menolak membeli produk Tesla sebagai bentuk protes atas tindakan Musk di pemerintahan,” kata salah satu pengunjuk rasa dalam aksi di California.

Aksi boikot ini juga berdampak nyata pada penjualan global Tesla. Di Jerman, penjualan Tesla turun drastis 76,3% pada Februari 2025 dibandingkan dengan Februari 2024. Situasi serupa juga terjadi di Australia dan Selandia Baru, di mana penjualan Tesla anjlok di tengah maraknya vandalisme terhadap kendaraan Tesla.

Karir Politik Elon Musk Bikin Investor Ragu

Performa buruk saham Tesla juga disinyalir terkait langsung dengan keterlibatan Elon Musk di pemerintahan Trump. Sebagai pemimpin DOGE, Musk dinilai terlalu sibuk dengan urusan politik sehingga mengabaikan inovasi dan pengembangan di Tesla.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral