

- Antara
IHSG Amblas, Bursa Asia Menguat Positif
Jakarta, tvOnenews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) secara resmi membekukan sementara perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi perdagangan hari ini.
Langkah tersebut diambil menyusul tekanan jual yang tinggi dan gejolak pasar global yang berpotensi menimbulkan kepanikan investor secara luas.
IHSG mengalami pelemahan tajam hingga turun lebih dari 5 persen dalam waktu singkat. Penurunan signifikan ini memicu penerapan auto reject dan penghentian sementara (trading halt) oleh BEI.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, I Gede Nyoman Yetna, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil untuk melindungi investor sekaligus menjaga stabilitas pasar.
Hingga pukul 11.18 WIB, IHSG tercatat amblas 325 poin atau -5,02% ke level 6.146,91. Dengan posisi tersebut, IHSG telah merosot lebih dari 13% dibandingkan penutupan akhir 2024 yang berada di level 7.079,9.
Performa Pasar Saham Global
Meski IHSG mencatat penurunan tajam, kondisi berbeda terjadi di pasar saham global, khususnya di Amerika Serikat dan Asia. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 353,44 poin atau 0,85 persen ke level 41.841,63.
Sementara itu, S&P 500 naik 36,18 poin atau 0,64 persen menjadi 5.675,12, dan Nasdaq Composite Index meningkat 54,58 poin atau 0,31 persen ke posisi 17.808,66.
Pasar saham Asia juga menunjukkan tren positif. Indeks Nikkei menguat signifikan sebesar 545,09 poin atau 1,46 persen ke level 37.941,61. Indeks Shanghai mencatat kenaikan 5,39 poin atau 0,16 persen ke posisi 3.431,52, sedangkan indeks Kuala Lumpur menguat 15,66 poin atau 1,04 persen ke posisi 1.527,81. Indeks Straits Times turut menguat 33,49 poin atau 0,87 persen ke 3.892,85.
Kontras yang Mencolok
Perbedaan signifikan antara penurunan tajam IHSG dan penguatan mayoritas bursa Asia menyoroti kekhawatiran investor terhadap kondisi domestik Indonesia yang lebih rentan terhadap tekanan eksternal dan ketidakpastian pasar.
Meski pasar global cenderung stabil, sentimen negatif yang berkembang di pasar lokal tampaknya memicu aksi jual besar-besaran di bursa Indonesia.
Langkah BEI untuk membekukan sementara perdagangan IHSG diharapkan mampu meredam gejolak lebih lanjut dan memberikan waktu bagi investor untuk menenangkan diri sebelum mengambil keputusan investasi berikutnya. (nsp)