news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Dirut Bank BJB Yuddy Renaldi.
Sumber :
  • ANTARA

Copot Dirut yang Tersangkut Skandal Korupsi, BJBR Ternyata Beri Utang ke Sritex Rp662 Miliar: Terancam Hangus Tak Dibayar

Saat Yuddy Renaldi dicopot dari jabatan Dirut BJBR karena terseret masalah korupsi, Bank BJB ternyata memiliki piutang Rp662 miliar ke Sritex yang bangkrut.
Sabtu, 8 Maret 2025 - 20:25 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau Bank BJB akhirnya memutuskan untuk membebastugaskan Direktur Utama Perseroan Yuddy Renaldi, per tanggal 7 Maret 2025.

Sekretaris Perusahaan Bank BJB, Ayi Subarna, menegaskan bahwa pencopotan tersebut menindaklanjuti Memo Dewan Komisaris Perseroan Nomor 10048/DIR-DKO/M/2025 tanggal 6 Maret 2025 perihal Keputusan Komite Nominasi dan Remunerasi.

"Maka dengan ini kami sampaikan bahwa Dewan Komisaris Perseroan berdasarkan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan memutuskan untuk membebastugaskan Sdr. Yuddy Renaldi dari tugas dan jabatan sebagai Direktur Utama Perseroan," kata Ayi dalam keterbukaan informasi, dikutip Sabtu (8/3/2025).

Terkait pencopotan Yuddy Renaldi dari jabatan Dirut BJBR, Ayi menjelaskan bahwa kegiatan usaha, operasional dan layanan Perseroan tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Sebelumnya, Yuddy Renaldi telah mengajukan pengunduran diri dari kursi Dirut di tengah penyelidikan kasus dugaan korupsi penggelembungan dana iklan BJBR yang sedang diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Bank BJB dalam keterbukaan informasi pada 4 Maret 2025, mengungkapkan bahwa Yuddy mundur karena alasan pribadi.

“Pengunduran diri tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan alasan pribadi,” tulis Ayi Subarna dalam keterangan resmi.

Di sisi lain, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menerbitkan surat perintah penyidikan (sprindik) dan memulai penyidikan terhadap kasus dugaan korupsi di lingkungan Bank BJB.

"Ya, kami sudah menerbitkan surat penyidikan," Kata Ketua KPK Setyo Budiyanto di Jakarta, pada Rabu (3/3/2025), dikutip dari Antara.

Setyo mengatakan, KPK juga menjalin koordinasi terkait dugaan korupsi tersebut jika sudah ada aparat penegak hukum (APH) yang telah terlebih dulu menangani kasus yang sama.

Kasus yang diselidiki KPK di Bank BJB itu terkait dugaan penggelembungan anggaran iklan Bank BJB periode 2021-2023.

KPK menduga ada markup dana iklan sampai Rp200 miliar yang diduga mengalir ke sejumlah pihak.

BJBR Sempat Kucurkan Utang ke Sritex

Saat ramai isu dugaan korupsi dan pencopotan Dirut, Bank BJB atau BJBR ternyata diketahui sempat mengucurkan pinjaman ke PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex yang kini telah pailit dan tutup.

Sebagaimana diketahui, kolapsnya raksasa tekstil terbesar di Asia Tenggara itu ternyata meninggalkan jejak utang yang sangat besar.

Berdasarkan Informasi Kepailitan Tim Kurator Sritex, Bank BJB masuk sebagai daftar kreditor konkuren yang mengajukan tagihan piutang sebesar Rp661.993.682.961,00 atau Rp662 miliar ke Sritex.

Sayangnya, maka tagihan sebesar Rp662 miliar yang diajukan itu akan terancam sulit dibayarkan oleh Sritex bahkan terancam hangus.

Sebab, kreditor konkuren hanya akan menerima pelunasan akhir setelah kreditor preferen dan kreditor separatis terlunasi.

Sebagai informasi tambahan, Tim Kurator mencatat Sritex memiliki utang mencapai Rp29,88 triliun, dengan rincian Tagihan Kreditor Preferen (mewakili 349 kreditor) sebesar Rp619,59 miliar, Tagihan Kreditor Separatis (mewakili 21 kreditor) senilai Rp919,77 miliar, dan Tagihan Kreditor Konkuren (mewakili 89 krediitor) sebesar Rp28,34 triliun. (rpi)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral