- ANTARA
IHSG Berusaha Rebound, Analis: Fundamental Ekonomi Domestik Jadi Kunci
Dampak Terhadap Bursa Saham Global
Bursa saham di berbagai negara juga mengalami pelemahan akibat sentimen negatif dari kebijakan tarif impor AS:
-
Indeks STOXX 600 Eropa turun 2,14 persen ke 551,07.
-
Indeks DAX Jerman jatuh 3,54 persen ke 22.326,81.
-
Indeks FTSE 100 Inggris melemah 1,27 persen ke 8.759,00.
-
Indeks CAC 40 Prancis turun 1,85 persen ke 8.047,92.
-
Di AS, Dow Jones turun 1,55 persen ke 42.520,99, S&P 500 turun 1,22 persen ke 5.778,15, dan Nasdaq Composite melemah 0,35 persen ke 18.285,16.
Di kawasan Asia, pergerakan indeks lebih beragam:
-
Nikkei Jepang naik 0,25 persen ke 37.423,23.
-
Shanghai Composite melemah 0,14 persen ke 3.319,72.
-
Kuala Lumpur Composite menguat 0,71 persen ke 1.566,63.
-
Straits Times Singapura naik 0,10 persen ke 3.894,76.
Langkah OJK untuk Menstabilkan Pasar
Di dalam negeri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengambil langkah-langkah untuk menjaga stabilitas pasar saham, salah satunya dengan memberikan kemudahan bagi emiten dalam melakukan buyback saham tanpa perlu persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Selain itu, OJK juga menunda penerapan perdagangan short selling untuk mengurangi tekanan jual di pasar.
“Kebijakan ini bertujuan untuk menenangkan psikologis investor agar tidak panik menghadapi volatilitas pasar yang tinggi. Namun, efektivitasnya masih akan diuji oleh sentimen eksternal yang saat ini lebih dominan,” tambah Hendra.
Dengan ketidakpastian global yang masih tinggi, investor diharapkan tetap waspada dan selektif dalam memilih instrumen investasi. Fundamental ekonomi domestik yang kuat akan menjadi faktor utama dalam mendukung stabilitas IHSG di tengah gejolak pasar global. (ant/nsp)