- AFC
Profil Branko Ivankovic, Pelatih Bernilai Rp36 Miliar yang Selamat dari Pemecatan Usai Kalahkan Timnas Indonesia di Laga Kandang, Ceritanya Bak Terima Mitos Patung Kucing China
Jakarta, tvOnenews.com - Timnas Indonesia harus menelan kekalahan dari China dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (15/10/2024).
Timnas Indonesia tumbang dengan skor tipis 1-2.
Dalam laga yang terjadi di Qingdao Youth Football Stadium, Timnas Indonesia sempat tertinggal 0-2 di babak pertama dari gol yang dicetak Behram Abduwelli pada menit ke-23 dan Yuning Zhang pada menit ke-44. Skuad Garuda baru bisa merobek jala tuan rumah pada menit ke-86 lewat tendangan ciamik dari Thom Haye. Gol tidak bertambah hingga ujung laga Timnas Indonesia vs China itu.
Dengan haasil pertandingan itu,Timnas Indonesia masih menempati dasar klasemen di peringkat 5, unggul perolehan gol dari China. Indonesia hanya minus satu gol, sementara China minus sembilan.
Di atas posisi Timnas Indonesia di grup C, ada Bahrain, Arab Saudi, Australia dan Jepang.
Peluang Timnas Indonesia untuk memperbaiki posisi masih terbuka di laga lanjutan grup C kualifikasi Piala Dunia 2026.
Perpanjang Nafas Branko Ivankovic
Di lain sisi, kemenangan China atas Timnas Indonesia memperpanjang nafas Branko Ivankovic sebagai pelatih sepak bola Negeri Tirai Bambu. Wajah semringah tak bisa ia tutupi saat peluit tanda pertandingan berakhir berbunyi.
Sebab, pelatih China dengan bayaran senilai 2,2 juta dolar AS per tahunnya atau Rp3,6 miliar itu terancam isu pemecatan, dimana laga krusial menghadapi Timnas Indonesia menjadi penentu nasibnya. Hal itu lantaran kekecewaan publik China atas hasil nir kemenangan selama laga fase grup kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Andai hasil pertandingan dengan Timnas Indonesia yang tidak maksimal, bisa jadi, posisi Branko Ivankovic untuk berada di kursi kepelatihan negara berjuluk tim naga (Team Dragon) itu semakin minim kans.
Bahkan, banyak kabar menyebutkan, China sudah mengantongi opsi pengganti Branko Ivankovic.
Dalam keterangannya, Branko Ivankovic pun merasa lega melewati krisis kemenangan. Ia juga memberikan apresiasi kepada suporter yang masih ingin memberi dukungan kepada dirinya.
"Para pemain membalas kepercayaan fansk dengan permainan yang luar biasa," kata dia usai laga melawan Timnas Indoneisa.
Profil Branko Ivankovic
Lantas, siapa kah Branko Ivankovic?
Branko Ivankovic merupakan pelatif profesional kelahiran Kroasia pada 28 Februari 1954.Saat ini umurnya 70 tahun.
Sebelum menjadi pelatih, ia merupakan seorang pemain sepak bola.
Karir kepelatihannya di mulai pada musim 1991/1992, saat itu ia melatih tim Varteks, club asal Kroasia. Club ini juga tempat ia memulai perjalanannya sebagai pemain sepak bola.
Pada musim 1997/1998, ia memulai kepelatihannya di Timnas Kroasia sebagai asisten pelatih.
Bukan di Kroasia, ia didapuk menjadi pelatih utama timnas justri di Iran, pada musim 2001/2002.
Setelahnya, ia kerap melatih di beberapa klub besar dan negara lainnya.Salah satunya China, negara yang saat ini Timnas-nya ia pimpin.
China dan Budaya Keberuntungan
Kemenangan China atas laga Timnas Indonesia di kandang, bak ibarat sebuah rumah yang ketiban hoki. Keadaan itu erat kaitannya dengan filosofi kuno Negeri Tirai Bambu yang senang mencari keberuntungan di rumah maupun tempat kerja dengan mempertahankan aliran energi positif.
Salah satu yang familiar, adalah patung kucing keberuntungan atau yang disebut maneki neko. Patung ini sebenarnya berasal dari Jepang, namun warga Tiongkok lebih mempercayai kegunaannya.
Banyak penyebutan untuk patung kucing keberuntungan ini di Indonesia, seperti patung kucing china, kucing china, dan lainnya.
Tidak hanya keberuntungan, patung kucing ini juga sering disebut kucing uang. Hal itu karena patung kucing ini juga dipercaya mendatangkan kekayaan dan kemakmuran.
Kepercayaan atas mitos tersebut, masih dipegang oleh banyak warga Tiongkok. Bahkan mereka yang sudah tidak lagi tinggal di negara itu.
Bahkan Ivankovic sempat mengungkap perasaan akan nuansa yang sama. Dia bilang di dalam stadion suporter tak berhenti memberi dukungan hingga menciptakan energi yang positif.
"Fans menciptakan atmosfer yang baik," kata dia. (vsf)