- Antara
Thomas Djiwandono Tegaskan Keterbukaan Informasi Publik Bisa Genjot Investasi: Musuh Besarnya adalah Ketidakpastian
Jakarta, tvOnenews.com - Keterbukaan informasi menjadi salah satu kunci utama dalam mengatasi berbagai persoalan di era modern, termasuk investasi.
Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono menekankan pentingnya keterbukaan informasi publik (KIP) dalam menjaga stabilitas dan kepastian investasi.
Menurutnya, ketidakpastian adalah musuh terbesar bagi investasi, dan KIP berperan penting dalam mengurangi ketidakpastian tersebut.
“Musuh besar investasi adalah ketidakpastian. Keterbukaan informasi publik berperan dalam menekan faktor ketidakpastian dalam investasi,” kata Thomas dalam Seminar KIPP Kementerian Keuangan 2024: Transparansi Dana Desa dan Pengentasan Kemiskinan di Jakarta, Selasa.
Thomas menambahkan bahwa dengan adanya kepastian yang terjaga, pertumbuhan investasi bisa meningkat. Ini tidak hanya menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan baru tetapi juga mendorong daya beli masyarakat. Alhasil, pertumbuhan ekonomi pun akan mengalami peningkatan yang signifikan.
“Pada akhirnya, semua itu berdampak pada penurunan angka kemiskinan dan perbaikan kesejahteraan,” tuturnya.
Selain itu, Thomas juga menyoroti dampak positif KIP terhadap penerimaan negara. Kepercayaan publik terhadap pemerintah dapat meningkat ketika masyarakat dapat melihat langsung bagaimana uang pajak yang mereka bayarkan dikelola.
Dengan pemahaman dan transparansi ini, masyarakat akan lebih bersedia membayar pajak dengan patuh, yang pada gilirannya meningkatkan penerimaan negara.
“Hal itu berdampak pada penerimaan yang lebih besar,” ujar dia.
Untuk ke depannya, Thomas berharap agar Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kementerian Keuangan bisa mengambil peran lebih strategis dalam keterbukaan informasi publik. Hal ini diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh sebesar 4,43%, memberikan kontribusi sebesar 1,32% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga percaya bahwa tingginya penyerapan belanja modal pemerintah, terkait penyelesaian berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN) termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), menjadi salah satu faktor yang mendorong peningkatan investasi.
Selain itu, kebijakan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk sektor perumahan juga disebut-sebut mendorong aktivitas konstruksi properti di sektor swasta yang terus meningkat.
Dengan keterbukaan informasi publik yang lebih baik, diharapkan bahwa investasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dapat terus mengalami peningkatan yang berkelanjutan. (ant/rpi)