IHSG Sempat Anjlok 4 Persen, Menko Airlangga Minta Investor Tidak Perlu Khawatir.
Sumber :
  • Antara Foto

Terimbas Bursa Regional, IHSG Sempat Anjlok 4 Persen, Menko Airlangga Minta Investor Tidak Perlu Khawatir

Senin, 5 Agustus 2024 - 18:56 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) membuat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ikut bersuara. Investor diminta tidak perlu khawatir meski IHSG sempat anjlok hingga 4 persen pada perdagangan Senin (5/8/2024). 

Pada perdagangan Senin, IHSG sempat melemah hingga 4,16 persen ke level 7.004 menyusul kejatuhan bursa di kawasan Asia terutama Jepang. Pada akhir perdagangan Senin, IHSG dituup melemah 3,40 persen ke level 7.059. 

“Kalau IHSG nanti kita lihat aja karena itu daily-nya (pergerakan harian) fluktuasi. Jadi kita tidak perlu khawatir," kata Airlangga Hartarto saat konferensi pers terkait pertumbuhan ekonomi Q2-2024 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin.

Kejatuhan IHSG pada hari ini terutama disebabkan oleh anjloknya bursa saham regional, terutama bursa Jepang yang terpuruk hingga lebih dari 12 persen. 

“Bursa Asia mengalami koreksi dan dalam tekanan aksi jual, seiring dengan sikap para pelaku pasar pasca rilisnya data ekonomi Amerika Serikat (AS)," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Bursa Jepang Terpuruk

Pada perdagangan Senin, indeks Nikkei 225 ditutup turun 12,4 persen, sementara indeks saham yang lebih luas Topix tercatat anjlok 12,8 persen. Anjloknya Nikkei 225 hingga di atas 12 persen ini merupakan yang terburuk sejak kejatuhan bursa saham global di tahun 1987 yang dikenal dengan istilah "Black Monday" atau Senin Kelabu. 

Anjloknya bursa saham di Jepang ini dibayangi oleh suramnya outlook bursa saham Wall Street di Amerika Serikat. Indeks future untuk bursa Wall Street kembali turun hingga 2,5 persen menyusul kekhawatiran terhadap ancaman resesi ekonomi di negara tersebut. 

Ancaman resesi di Amerika Serikat mencuat setelah laporan pembayaran gaji (payroll) terbaru menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi di negara tersebut sudah berada dalam tahap yang mengkhawatirkan. 

Sebelumnya, pada Jumat (2/8/2024) lalu, Indeks Nikkei telah terpuruk hingga 5,8 persen. Penurunan dua hari ini merupakan rekor penurunan terburuk dalam dua hari yang terjadi dalam sejarah bursa Jepang. Sejak menembus level rekor tertingginya dalam sejarah, indeks Nikkei 225 telah terkoreksi hingga 20 persen. 

Selain faktor eksternal dari Amerika Serikat, pelemahan bursa di Jepang juga sebelumnya dipicu oleh kebijakan bank sentral Jepang (BOJ) yang menaikkan tingkat suku bunga acuan setelah mata uang Yen terus melemah terhadap dolar AS. 

Meski berhasil mendongkrak mata uang Yen, kenaikan suku bunga acuan ini dipandang negatif di bursa saham. Pelaku pasar khawatir tingginya nilai tukar Yen akan berdampak negatif terhadap kinerja ekspor Jepang dan ekonominya secara keseluruhan. 

Bursa Asia Rontok

Menyusul anjloknya bursa di Jepang, bursa - bursa di kawasan turut terdampak. Indeks saham Kospi di Korea Selatan bahkan terpantau anjlok hingga lebih dari 9 persen. Pelemahan bursa di Korea Selatan hari ini terutama dipicu oleh anjloknya harga aham sejumlah perusahaan teknologi, seperti Samsung yang anjlok hinga 10,3 persen. 

Sementara Indeks Taiex di Taiwan juga anjlok hingga 8,4 persen menyusul turunnya harga saham perusahaan pembuat cip terbesar dunia TSMC yang anjlok hingga 9,8 persen. 

Sementara di Hong Kong, indeks Hang Seng terpantau turun 2,2 persen, sedangkan indeks ASX di Australia ditutup terpuruk hingga 3,7 persen. Penurunan  harga saham juga terjadi di bursa Sanghai dimana indeks acuan turun 1,5 persen. (AP)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:37
03:27
15:26
14:16
02:25
03:14
Viral