- Antara Foto
Setelah Menguat Lebih Dari 127 Persen Dalam Sebulan, BEI Suspensi Perdagangan Saham PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW)
Jakarta, tvOnenews.com - Rekor kenaikan saham PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW) akhrinya harus terhenti setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham emiten yang sudah menguat lebih dari 127 persen dalam sebulan ini.
Setelah mencatat batas kenaikan tertinggi atau auto rejecetion atas (ARA) selama sepuluh hari berturut - turut, BEI akhirnya melakukan suspensi atau penghentian perdagangan saham sementara saham KARW terhitung sejak sesi I perdagangan har Rabu (17/7/2024).
"PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I perdagangan tanggal 17 Juli 2024 sampai dengan Pengumuman Bursa lebih lanjut," jelas Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sasono dalam keterangan tertulisnya, Rabu.
Dia menyebut bahwa suspensi saham dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada Saham PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW) dan sebagai bentuk perlindungan bagi Investor.
"Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang erkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan," kata Yulianto Aji.
Menguat Sejak Awal Tahun
Seiring dengan adanya proses penggatian pengendali, sejak awal tahun saham KARW telah menguat signifikan. Saham KARW yang sebelumnya tergolong tidur dan hanya diperdagangkan di level Rp50 tiba - tiba menguat hingga berkali - kali mencatat ARA.
Secara kumulatif, sejak awal tahun saham KARW telah mengalami penguatan hingga 1.420 persen, dari level Rp50 per saham hingga mencapai Rp1.420 per saham.
Akibat kenaikan yang sangat signifikan ini, sebelumnya BEI juga telah menghentikan sementara atau suspensi saham KARW. Terakhir, saham ini terkena suspensi perdagangan sejak bul Juni 2024, dan baru kembali dibuka perdagangannya pada 3 Juli 2024.
Gejolak saham emiten ini diduga akibat terjadinya perubahan pengendali KARW sejak 1 Februari 2024. Perubahan tersebut melibatkan PT Saranakelola Investa dari Group Meratus, yang berhasil mengambil alih 80,19 persen kepemilikan saham KARW dari ICTSI Far East Pte. Ltd., sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh laman resmi perusahaan. (hsb)