Tren Penurunan IHSG Diprediksi Mulai Melambat, Saham ELSA dan WIIM Layak Menjadi Pilihan Investor.
Sumber :
  • Antara Foto

Tren Penurunan IHSG Diprediksi Mulai Melambat, Saham ELSA dan WIIM Layak Menjadi Pilihan "Trading" Bagi Investor

Rabu, 10 Juli 2024 - 08:34 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Setelah menguat lebih dari 8 persen dalam 12 hari terakhir, tren penurunan atau bearish pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai melambat. Selanjutnya, ndeks saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan akan menguji level resisten di level 7.282. 

Tim Riset dari BRI Danareksa Sekuritas menilai posisi IHSG saat ini berada di persimpangan, dimana indeks berpotensi menguat lebih lanjut untuk menguji level resisten di 7.374, jika berhasil menembus level 7.282.

"Tren bearish mulai melambat, posisi IHSG saat ini mulai menguji resisten 7282, untuk jangka pendek ada potensi koreksi dengan support sementara di 7.100," seperti dikutip dari laporan Tim Riset BRI Danareksa Sekuritas, Rabu (10/7/2024). 

Di tengah peluang berlanjutnya menguatnya IHSG, dua saham yakni PT Elnusa Tbk (ELSA) dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) dinilai layak untuk menjadi pilihan untuk diperdagangkan investor dalam jangka pendek. 

Saham ELSA yang terakhir ditutup di Rp462 ini direkomendasikan beli dengan target harga Rp484 - Rp500, dengan stop loss di level Rp436. 

Selanjutnya saham WIIM yang terakhir ditutup di harga Rp1.165 ini direkomendasikan beli dengan target harga Rp1.215 - Rp1.400, dengan stop loss di level Rp1.070. 

Namun, Tim Riset BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan investor untuk menghindari sementara saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Timah Tbk (TINS). 

Aksi Jual Asing Mereda

Pada perdagangan Selasa (9/7/2024) sebelumnya IHSG berhasil ditutup menguat 18,82 poin, atau 0,26 persen ke level 7.269. Sementara nilai transaksi perdagangan masih relatif renah di kisaran Rp9,3 triliun. 

Aksi beli bersih investor asing (net foreign buy) mulai terlihat meski masih relatif tipis sebesar Rp23,4 miliar. Aksi beli asing mulai tampak di saham BBCA senilai Rp293,3 miliar, BBRI sebesar Rp182,0 miliar, dan BMRI senilai Rp96,6 miliar. 

Sementara aksi jual asing masih terlihat pada saham ASII, BBNI, dan ICBP, masing - masing sebesar Rp173,1 miliar, Rp82,3 miliar, dan Rp56,9 miliar. 

Sementara, pagi ini indeks saham regional terpantau masih dalam tekanan, kecuali indeks Nikkei Jepang yang menguat 0,12 persen. Sementara indeks ASX Australia dan indeks Kospi di Korea Selatan terpantau melemah masing - masing sebear 0,56 persen dan 0,11 persen. (hsb)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral