Menko Airlangga Hartarto, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, hingga Presiden Direktur PTFI Tony Wenas dalam peresmian operasional Smelter Freeport di KEK JIIPE, Manyar, Gresik, Jawa Timur, Kamis (27/6/2024)..
Sumber :
  • Biro Komunikasi Kemenko Perekonomian

Terbesar di Dunia! Smelter Freeport di KEK JIIPE Manyar Gresik Resmi Beroperasi, NIlai Investasinya Setara Bangun IKN?

Kamis, 27 Juni 2024 - 17:26 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meresmikan Operasi Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Manyar, Gresik, Kamis (27/06/2024).

Peresmian operasionalisasi Smelter Freeport Gresik itu akan menjadi tonggak hilirisasi bahan baku tembaga nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga memberikan apresiasi kepada PTFI yang akhirnya menyelesaikan proyek penopang industri pemurnian dengan tepat waktu.

”Kita beri applause kepada manajemen yang extraordinary. Dan yang dibangun pun pabrik yang extraordinary, luar biasa. Jadi ini sangat tepat waktu, karena saat sekarang renewable energy menjadi tren. Dan tren renewable energy butuh critical mineral. Dan salah satunya adalah copper,” kata Menko Airlangga Hartarto dalam keterangan resminya.

Smelter PTFI menjadi fasilitas pemurnian tembaga dengan desain jalur tunggal terbesar di dunia. Pabrik peleburan ini memiliki kapasitas pemurnian mencapai 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun.

Fasilitas smelter tersebut menempati lahan seluas 100 hektar di KEK Java Integrated Industrial Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur yang nilai investasi kumulatifnya mencapai sekitar 3,67 miliar dolar AS atau sekitar Rp55 triliun.

Investasi tersebut tidak hanya akan memberikan manfaat bagi perusahaan konstruksi dalam negeri, tetapi juga akan menciptakan multiplier effects kepada masyarakat di Kabupaten Gresik dan sekitarnya di Jawa Timur.

Bersama dengan smelter yang dioperasikan PT Smelting, keduanya akan memurnikan 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun dengan produksi sekitar 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 200 ton perak per tahun. Dengan beroperasinya smelter ini, seluruh konsentrat tembaga yang diproduksi oleh PTFI dapat semuanya diproses dan dimurnikan di dalam negeri, demikian juga lumpur anoda dari PT Smelting.

“Dan ini yang pertama integrasi tambang sampai dengan produk akhir. Dan dengan integrasi ini, maka produksi emas nanti yang 50 ton bayar royalti," kata Menko Airlangga.

"Karena ini terintegrasi dari tambang sampai ke hilir. Demikian pula untuk perak juga bayar royalti. Jadi tentu banyak pendapatan yang didapatkan Pemerintah,” tambahnya.

Kehadiran PTFI di KEK Gresik diharapkan dapat menjadi salah satu penarik dalam membentuk kawasan dengan ekosistem yang mendukung hilirisasi, khususnya EV.

Hingga Maret 2024, KEK Gresik telah mencatatkan nilai investasi sebesar Rp75,2 triliun dan menyerap lebih dari 35.000 orang tenaga kerja. Angka tersebut bahkan hampir setara anggaran untuk membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) 2022-2024 yang senilai Rp72,5 triliun.

“Tentu ke depan Indonesia akan mampu untuk meningkatkan ekspornya. Kalau ekspor kita kuat, maka rupiah kita bisa stabil. Sebagai contoh, dari nikel itu dan dari kelapa sawit ekspor kita 55 miliar dolar. Nah impor minyaknya 40 miliar dolar. Jadi sebetulnya natural hedging itu terjadi,” pungkas Menko Airlangga.

Selain melakukan prosesi peresmian operasional smelter PTFI, Menko Airlangga beserta rombongan juga berkesempatan meninjau kawasan smelter PTFI dengan mengunjungi area jetty, anode, dan central control building.

Saat konferensi pers, Menko Airlangga menegaskan kepada khalayak terkait peran operasional smelter PTFI dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional.

Pasokan produk hilirisasi tembaga yang dibutuhkan Indonesia saat ini masih mengandalkan produk impor seperti cooper tube, copper tape, evaporator tembaga, serta komponen-komponen yang dibutuhkan dalam produksi Electric Vehicle (EV) seperti kabel, inverter, hingga baterai.

Guna memenuhi kebutuhan tersebut, maka Pemerintah terus mendorong industri pengolahan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk melakukan hilirisasi.

Pada peresmian tersebut, turut hadir juga di antaranya yakni Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi III Kemenko Perekonomian Elen Setiadi, Deputi V Kemenko Perekonomian Ali Murtopo Simbolon, Plt. Dirjen Minerba Kementerian ESDM Bambang Suswantono, Anggota DPR RI, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Pj. Sekdaprov Jawa Timur Bobby Soemiarsono, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, dan Direktur Utama PTFI Tony Wenas berikut jajaran. 

Setelah resmi dioperasikan, selanjutnya Smelter PTFI akan memasuki tahap produksi dan ramp-up hingga kapasitas penuh pada akhir Desember 2024. (rpi)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:35
06:42
02:18
02:11
03:58
04:45
Viral