Polemik Bansos Untuk Korban Judi Online, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Sebut Belum Ada Anggarannya.
Sumber :
  • Rika Pangesti

Polemik Bansos Untuk Korban Judi Online, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Justru Sebut Belum Ada Anggarannya

Senin, 17 Juni 2024 - 12:51 WIB

Jakarta, tvonenews.com - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian RI, Airlangga Hartarto angkat bicara terkait wacana Pemerintah akan membagikan bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat yang menjadi miskin akibat bermain judi online.

Meski  Menko PMK Muhadjir Effendy menyebut korban judi online akan mendapat bantuan sosial dari pemerintah, Airlangga Hartarto justru menyebut tidak ada anggaran untuk usulan program bansos bagi korban judi online tersebut.

"Ya pertama, terkait dengan judi online, tidak ada dalam anggaran sekarang," ucap Airlangga saat ditemui usai shalat IdulAdha di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (17/6/2024).

Jika nantinya memang rencana pemberian bansos untuk korban judi online serius untuk dilakukan, Airlangga Hartarto mengaku, hal tersebut perlu didiskusikan lagi dengan lembaga terkait.

"Ya kalau koordinasi tentu kalau ada usulan program, silakan dibahas dengan kementerian teknis," ucapnya.

Jadi Polemik 

Sebelumnya, Pemerintah membuka peluang bahwa korban judi online (judol) dapat menerima bantuan sosial (bansos). Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menilai korban judi online yang menjadi miskin menjadi tanggung jawab pemerintah.

Ia menyebut nama korban judi online nantinya bakal dimasukkan dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), sehingga berhak menerima bansos.

"Kita masukkan di dalam DTKS sebagai penerima bansos, ya," ujar Muhadjir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/6/2024).

"Banyak yang menjadi miskin baru itu menjadi tanggung jawab kita, tanggung jawab dari Kemenko PMK," sambung Muhadjir.

Menurut Muhadjir, pemerintah juga telah memberikan advokasi kepada korban judi online. Mereka yang mengalami gangguan psikososial katanya akan dibina dengan bantuan serta koordinasi Kementerian Sosial (Kemensos).

Ia berpandangan bahwa mengatakan judi online tak hanya dilakukan oleh masyarakat tingkat ekonomi rendah, tetapi juga golongan intelektual. Oleh karena itu, dia mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk tidak mencoba judi online.

"Tidak hanya segmen masyarakat tertentu misalnya masyarakat bawah saja. Tapi juga masyarakat atas juga mulai banyak, termasuk kalangan intelektual, kalangan perguruan tinggi juga banyak yang kena juga," kata dia. (rpi)


 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:46
01:57
09:29
02:21
02:42
37:55
Viral