- Antara Foto
Harga Emas Antam Menguat Tipis ke Rp1,330 Juta per Gram, Pelaku Pasar Waspadai Pertemuan Bank Sentral AS Pekan Ini
Jakarta, tvOnenews.com - Setelah sempat anjlok pada perdagangan akhri pekan lalu,harga emas domestik mulai naik secara perlahan. Hari ini (11/6/2024), harga emas Antam (PT Aneka Tambang Tbk) menguat tipis menyusul naiknya harga emas dunia pada perdagangan kemarin.
Dikutip dari laman logammulia.com pada hari Selasa (11/6/2024), harga emas Antam terpantau naik Rp1.000 per gram, dari level Rp1,329 juta per gram di awal pekan, ke level Rp1,330 juta per gram.
Sementara harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga naik pada besaran yang sama Rp1.000 per gram, menjadi Rp1,211 juta per gram.
Kenaikan harga emas domestik ini dipengaruhi oleh naiknya harga emas dunia pada perdagangan kemarin. Setelah sempat terpuruk pada akhir pekan lalu, harga emas dunia perlahan mulai pulih di awal pekan.
Harga emas dunia di pasar spot terpantau menguat 0,7 persen ke level 2.309 dolar AS per troy ounce. Sementara harga emas di pasar kontrak untuk penyerahan Agustus 2024, terpantau menguat tipis 0,09 persen ke level 2,327 dolar AS per troy ounce.
Kenaikan harga emas ini terjadi setelah akhir pekan lalu, harga emas dunia sempat anjlok hingga 3,5 persen, yang merupakan penurunan harian terbesar dalam 3,5 tahun terakhir. Harga emas anjok menyusul rilis laporan ketenagakerjaan di Amerika Serikat yang menunjukkan adanya perbaikan yang lebih dari perkiraan.
Pengaruh Amerika dan Cina
Membaiknya data ketenagakerjaan di AS ini diyakini akan semakin memudarkan harapan terjadinya penurunan suku bunga di negara tersebut. Tertundanya penurunan suku bunga yang tadinya diperkirakan pada September 2024, akan menguarangi minat investor pada investasi yang tidak memberi imbal hasil tetap, seperti emas.
Selain dampak dari Amerika Serikat, penurunan harga emas dunia juga dipicu oleh laporan dari bank sentral Cina yang tidak lagi melanjutkan pembelian emas untuk memperkuat cadangan devisanya.
Adanya penghentian pembelian emas dari bank sentral Cina ini menjadi sentimen negatif bagi harga emas. Tanpa adanya pembelian dari bank sentral, permintaan terhadap emas diperkirakan akan berkurang dan membuat harga emas sulit bergerak naik.
Meski bergerak menguat di wal pekan, harga emas dunia diperkirakan masih akan tetap tertekan. Para pelaku pasar masih menunggu rilis data inflasi dan hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve pekan ini. Meski tidak ada perubahan kebijakan suku bunga, pelaku pasar menanti update proyeksi terkini dari bank sentral. (hsb)