- youtube@sekretariat presiden
Presiden Jokowi Ikut Panen Jagung, Sebut Impor Telah Turun Banyak dari 3,5 Juta ton
Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menyaksikan panen jagung bersama para petani di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, Senin (22/4/2024).
Kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Kabupaten Boalemo ini merupakan rangkaian dari sejumlah agenda kunjungan presiden di Provinsi Gorontalo sejak Minggu (21/4/2024) kemarin.
Saat bertemu petani jagung, Presiden Jokowi mengaku bahwa produksi jagung Indonesia menglami peningkatan signifikan dalam setahun terakhir. Hal ini terlihat dari turunnya impor jagung oleh Indonesia.
"Kita ingin memastikan bahwa produksi jagung kita terus meningkat, karena impor jagung yang dulunya 3,5 juta, sekarang 400 sampai 450 ribu, memang turunnya banyak," kata Presiden Jokowi di Kabupaten Boalemo, Gorontalo.
Akibat naiknya produksi ini, Presiden Jokowi, menyebut bahwa harga jagung saat ini telah mengalami penurunan, dari Rp8.000 per kilogram, menjadi sekitar Rp4.000 - Rp4.500 per kilogram.
"Harga per kilogram kalau tahun lalu bisa sampai 8.000 maka sekarang turun menjadi hanya Rp4000 - Rp4.500. Artinya apa, kalau harganya sudah turun seperti itu, berarti produksinya sudah melimpah," katanya.
Meski terus berupaymenggenjot produksi jagung, pemerintah juga akan tetap memperhatikan kepentingan petani, dan menjaga harga jagung tidak sampai jatuh.
"Kita harapkan produksinya naik, tetapi harga jualnya juga naik, ini kita minta agar ada pembelian pembelian dari Bulog," jelas Presiden Jokowi.
Produksi Beras
Dalam kunjungannya yang didampingi oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ini, Presiden Jokowi juga mengungkapkan mulai naiknya produksi beras nasional.
"Kaya beras ada kelebihan di bulan lalu, hitungan BPS (Badan Pusat Statistik) kelebihan 300 ribu ton, jadi kalau yang dulu diperkirakan tidak surplus sekarang ternyata surplus," kata Presiden Jokowi.
Dengan naiknya produksi beras, diharapkan bahwa tingginya harga beras di tahun 2024 akan berangsur turun, seiring dengan meningkatnya pasokan beras pada saat musim panen raya di bulan April 2024. (hsb)