- Antara Foto
Ruang Siber Menjadi Perang Modern, Ini Lembaga Pemerintah Yang Sudah Menjadi Korban Pencurian Data
Jakarta, tvOnenews.com - Di tengah era digitalisasi yang terus berkembang, ancaman keamanan ternyata tidak kalah menyeramkan. Bukan hanya swasta, sejumlah lembaga pemerintahan tercatat telah menjadi korban pencurian data.
Pakar keamanan siber Dr. Pratama Persadha mmengemukakan bahwa ancaman siber berkembang dengan cepat dan sering kali bersifat tak terlihat yang mencakup serangan siber, pencurian data, propaganda daring (online), dan bahkan perangkat lunak jahat yang bertujuan untuk merusak infrastruktur kritis.
Beberapa institusi dan lembaga pemerintah bahkan sempat tercatat menjadi korban pencurian data. Ia menyebutkan sudah banyak deretan lembaga pemerintahan serta swasta yang menjadi korban pencurian data, di antaranya 74 gigabita data Bank Indonesia.
Selain itu, yang tidak kalah heboh adalah pencurian data atas 17 juta data pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Selanjutnya, dia menyebutkan ada kasus pencurian data atas 40.000 data akun Ditjen Pajak.
Merunut ke belakang, kasus bobolnya keamanan siber di institusi pemerintah juga terjadi atas 2,3 juta data Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Komisi Pemilihan Umum (KPU) tahun 2014, sebanyak 6.000.000 data pasien rumah sakit, dan kasus 1,3 juta data eHAC.
Berikutnya, terdapat 38 megabita data pengaduan KPAI, 1,3 miliar data registrasi simcard, 272 juta data BPJS kesehatan, 19 juta data BPJS Ketenagakerjaan, dan 34 juta data paspor.
Berikutnya terdapat kasus 337 juta data Disdukcapil, 1,64 terabita data dicuri dari situs Kementerian Pertahanan (Kemhan), dan 204.800.000 data DPT KPU.