news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Kolase foto bank sampah Tabungan Hijau x Pegadaian Syariah.
Sumber :
  • tvOnenews.com/Ammar Ramzi

Dari Minyak Jelantah Bekas Jual Gorengan jadi Emas

Bu Arief pedagang kantin RS JIH sekarang tahu, minyak jelantah yang selama ini ia buang begitu saja, ternyata bernilai tinggi. Bersama Tabungan Hijau ia bisa...
Kamis, 4 Januari 2024 - 11:49 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Matahari perlahan beranjak dari langit Yogyakarta, warna kelabu mulai memenuhi sisi yang tadinya biru. Sejumlah pedagang angkringan di sisi jalan terlihat menggelar tikarnya, bersiap menyambut para pelancong tiba.

Di Bundaran Tugu, jalanan ramai dengan mobil, motor, dan pejalan kaki. Muda-mudi mengantre tak sabar ingin berfoto di plang Jalan Malioboro sebagai validasi sah sudah ke Jogja.

Sementara Bu Arief dan suaminya baru saja pulang dari berjualan di kantin Rumah Sakit JIH.

Di bagian belakang motor bebek kesayangan mereka, nampak terikat buntalan karung yang ternyata berisi gelas plastik, botol plastik, hingga saset bekas kopi.

Bu Arief tak langsung masuk ke rumah, ia berjalan membawa sampah-sampah plastik itu ke bank sampah Gatra Sejahtera di komplek perumahan Griya Gatra Sejahtera, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

“Lumayan, mas. Dikumpulkan sedikit-sedikit buat ditukar emas di bank sampah,” kata Bu Arief sambil bersemangat.

Bu Arief juga diberitahu pengurus bank sampah bahwa minyak jelantah bekasnya berjualan gorengan di kantin juga bisa dijual. Nantinya minyak jelantah itu akan diolah menjadi sabun hingga biodiesel.

Bu Arief semakin bersemangat setelah tahu minyak jelantah yang selama ini ia buang begitu saja, ternyata bernilai tinggi.

(Foto: Produk olahan limbah Tabungan Hijau)

Menurut kesaksian Dinik Fitri selaku pegiat Eco Finance Literacy sekaligus pendamping bank sampah Gatra Sejahtera, Bu Arief salah satu yang paling konsisten.

“Beliau sudah rutin ke bank sampah mulai awal pendirian, tahun 2020,” kata Dinik.

“Sekali setor bisa sekitar 40-60 ribu kalau dirupiahkan,” imbunya.

Saat ini Bu Arief sudah bisa menabung sampai kurang lebih seperempat gram emas.

Pendirian bank sampah ini berawal dari program pengabdian masyarakat yang dikerjakan Dinik sebagai dosen di UIN Sunan Kalijaga.

“Awalnya belum ke emas, nabung biasa. Terus karena sampah itu kan hasilnya sedikit ya kalau ibu rumah tangga. Kalau dikasih uang itu paling habis dibuat beli es teh, ya,” jelas Dinik sambil berseloroh.

Agar lebih bernilai investasi, akhirnya tercetus ide mengonversi tabungan sampah ke tabungan emas.

Berita Terkait

1
2 3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral