- Tim tvOne - Agus Saptono
Permintaan Telur Sepi dan Harga Turun, Peternak Boyolali Menjerit
Boyolali, Jawa Tengah- Permintaan telur ayam untuk Natal dan tahun baru yang masih sepi, membuat para peternak ayam petelur di Desa Kadireso, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah menjerit, pasalnya selain permintaan masih sepi, harga telur ayam kembali anjlok dibawah standar.
Salah satu peternak ayam petelur di Boyolali, Yopi Widiyanto (27) menuturkan, meski sudah memasuki bulan Desember namun untuk permintaan telur ayam masih sepi, biasanya sudah ramai permintaan sejak pertengahan bulan November.
“Permintaan masih sepi, berbeda dengan sebelum pandemi, dulu kalau menjelang natal dan tahun baru pertengan bulan November sudah ada peningkatan permintaan,” kata Yopi Widiyanto peternak ayam petelur saat ditemui pada Kamis (2/12/2021).
“Saat ini harga telur ditingkat peternak hanya Rp.18.000 perkilonya padahal dipertengahan bulan november kemarin sudah mencapai Rp.21.000 perkilo, dan harga jagung kembali naik,” lanjutnya.
Sementara hal yang sama dikatakan peternak lain Kris Handrika, hingga saat ini belum ada peningkatan permintaan telur.
Kris berharap masyarakat untuk menjaga imun di saat pandemi Covid-19 banyak mengonsumsi telur karena mengandung banyak protein, sehingga bisa membantu peningkatan permintaan telur dipasaran.
“Kalau permintaan ditingkat peternak belum ada, semoga dalam minggu kedua Desember ada peningkatan dan banyak masyarakat yang mengonsumsi telur untuk menjaga imun,”ujarnya.
Selain sepinya permintaan telur, para peternak berharap agar pemerintah memperhatikan soal mahalnya harga jagung saat ini, karena kenaikan harga jagung untuk pakan sangat memberatkan biaya produksi.
Harga jagung untuk pakan saat ini mulai merangkak naik menjadi Rp7000 perkilonya, sementara biasanya harga normal jagung berada pada kisaran Rp.6000 perkilonya.(Agus Saptono/Buz).