- Istimewa
Bahas Tiga Tantangan UMKM di Indonesia, IBM ASMI Gelar Seminar Kewirausahaan
Pertama, mulai menciptakan tempat untuk pembeli agar tertarik dengan produk atau jasa yang ditawarkan. Serta membangun jalur distribusi guna mempermudah proses penjualan produk atau jasa yang digeluti sejak awal.
"Untuk membangun bisnis kita perlu dua hal: pertama kita harus mulai membangun customer space bukan modal utama bukan uang. Yang kedua adalah kita harus bisa membangun jalur distribusi karena yang para pelaku UMKM selama ini pikirkan adalah bagaimana supaya bisnis ini berjalan dulu," ujar dia.
Sementara itu, Analis Perdagangan Ahli Muda dan Mediator Perlindungan Konsumen pada Direktorat Pemberdayaan Konsumen Kementerian Perdagangan RI, Ephraim J.K Caraen mengatakan bahwa pihaknya juga mengeluarkan undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen Indonesia. Dimana bukan hanya melindungi para konsumen tetapi juga pelaku usaha agar aman saat menjalankan usahanya.
"Pelaku usahanya pelakunya kita lindungi juga dengan mengatur bagaimana perilaku seorang pelaku usaha itu untuk menaati semua ketentuan peraturan perundang-undangan. Sehingga dengan dia menaati peraturan perundang-undangan itu maka dia akan aman merasa tenang pada saat dia melaksanakan kegiatan usahanya," ungkapnya.
Sebelumnya, Wakil Rektor IBM ASMI Khairul Anwar mengatakan bahwa kegiatan webinar ini merupakan suatu rangkaian dies natalis IBM ASMI yang ke-61. Terlebih peserta seminar diajak untuk memahami betapa pentingnya jumlah wirausahawan atau interpreneur dalam menunjukkan kemajuan suatu negara.
"Wirausaha dapat berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Indonesia. Untuk itu perlunya pendidikan dan pelatihan wirausaha membangun ekosistem pendidikan dan pelatihan wirausaha yang kuat dan inklusif," kata Khairul.
Kemudian variabel berikutnya adalah inklusifitas budaya lokal yaitu membangun usaha yang merangkul mempromosikan budaya lokal.
Dia menilai jika budaya lokal dapat diikut sertakan dalam setiap kegiatan interpreneur maka akan menjadi potensi yang luar biasa dalam membangun entrepreneur berbudaya dan berdedikasi.