- Tim tvOne - Nuryanto
Keren! Pasar Tradisional Sentul Yogyakarta Akan Bergaya Arsitektur Indhische
Yogyakarta, DIY - Sebuah pasar tradisional di Kota Yogyakarta akan memiliki gaya arsitektur indishche. Dalam waktu dekat, Pemerintah Kota Yogyakarta berencana melakukan revitalisasi terhadap salah satu pasar tradisional yakni Pasar Sentul, dengan mengusung konsep bangunan bergaya arsitektur Indische, sesuai arsitektur di kawasan tersebut.
“Karena Pasar Sentul berada di Kawasan Cagar Budaya Pakualaman, maka revitalisasi bangunan pun harus sesuai dengan kondisi di kawasan tersebut, termasuk gaya arsitektur yang akan digunakan,” kata Kepala Bidang Penataan Bangunan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta, Fakhrul Nur Cahyanto di Yogyakarta, Kamis (12/1/2023).
Berdasarkan rekomendasi dari Dewan Pertimbangan dan Pelestarian Warisan Budaya (DP2WB) DIY, lanjut dia, maka fasad bangunan pasar akan menggunakan konsep arsitektur bergaya Indische.
Anggaran yang digunakan untuk revitalisasi sepenuhnya berasal dari dana keistimewaan yang dialokasikan sekitar Rp 24,8 miliar.
Pasar Sentul yang saat ini adalah bangunan satu lantai, akan dibangun menjadi bangunan dua lantai ditambah rooftop. Penambahan lantai tersebut dilakukan agar tidak ada lagi pedagang yang berjualan di halaman pasar.
Luasan kios dan los pun akan dibangun sesuai aturan dalam Perda Pasar Rakyat sehingga diharapkan kondisi pasar akan semakin nyaman, baik untuk pedagang maupun konsumen yang datang.
Ukuran kios dibuat menjadi enam meter persegi dan sembilan meter persegi, begitu pula dengan los yang akan diupayakan memiliki luasan sekitar dua meter persegi.
“Saat ini ukuran los di pasar cukup beragam. Ada yang 0,75 meter persegi dan juga yang satu meter persegi atau 1,5 meter persegi,” katanya yang menyebut pasar juga akan dilengkapi travelator untuk memudahkan akses.
Sedangkan, rooftop akan dimanfaatkan untuk pedagang yang saat ini berjualan di Lapangan Sewandanan Pakualaman.
Selama pembangunan, pedagang Pasar Sentul akan direlokasi sementara di Jalan Batikan, menempati lahan untuk kantor Kelurahan Pandeyan dan di lahan milik Pemerintah DIY.
“Kedua lokasi saling terhubung,” katanya.
Lelang untuk pembangunan selter relokasi sementara diharapkan selesai akhir Januari untuk kemudian dilakukan pembangunan sehingga siap digunakan pada pertengahan Maret. Alokasi anggaran pembangunan selter sementara sekitar Rp 2,4 miliar.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Ambar Ismuwardani mengatakan, revitalisasi ditujukan untuk penataan pasar sekaligus menjadi bagian dari penataan kawasan cagar budaya Pakualaman.
“Untuk saat ini, kami baru menyampaikan rencana itu ke paguyuban pedagang, sedangkan sosialisasi secara resmi belum dilakukan karena masih menunggu gambar teknis dari DPUPKP,” katanya.
Saat ini, di Pasar Sentul terdapat 529 pedagang dan nantinya akan ada tambahan pedagang dari Lapangan Sewandanan yang akan menempati rooftop pasar saat pasar selesai direvitalisasi.
“Harapannya, kami bisa mulai sosialisasi pada Febuari atau Maret,” kata Ambar.
Sedangkan pekerjaan fisik revitalisasi Pasar Sentul ditargetkan dapat dimulai pada Mei dan berakhir pada pertengahan Desember. (Nur/Dan)