news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Salah satu robot yang ikut kompetisi robot madrasah MRC 2022 di GOR UNY..
Sumber :
  • Tim tvOne - Andri Prasetiyo

Kompetisi Robot Antar Madrasah Se-Indonesia, ada Robot Pencuci Gelas Karya Siswa

Kompetisi robot tingkat madrasah se-Indonesia, Madrasah Robotik Competition (MRC) digelar di GOR Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) 22-23 November 2022.
Rabu, 23 November 2022 - 20:55 WIB
Reporter:
Editor :

Sleman, DIY - Kompetisi robot tingkat madrasah se-Indonesia, Madrasah Robotik Competition (MRC) digelar di GOR Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Ratusan peserta ambil bagian dalam kompetisi yang digelar selama 2 hari ini, 22-23 November 2022.

"Pesertanya ada 385, utusan dari madrasah-madrasah se-Indonesia. Ada MI, MTs, dan Madrasah Aliyah," kata Direktur Kurikulum Sarana Prasarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama, Muhammad Isom, di GOR UNY, Rabu (23/11/2022).

MRC tahun ke delapan ini mengusung tema The Next Generation of Robots; Making Better Life. Tema ini selaras dengan semangat bangsa Indonesia untuk pulih bersama dan bangkit lebih kuat dari Pandemi Covid-19.

Adapun kategori yang diperlombakan dalam MRC 2022 ada 2, yakni kategori robot inovasi dan battle. Kedua kategori ini diperlombakan untuk jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA).

Pada kategori robot inovasi, peserta diminta membuat model robot yang berbeda untuk setiap jenjang sekolah. Untuk tingkat MI, model robotnya harus bisa menjawab tantangan atau persoalan yang ada di sekolah atau madrasah (Robots for School).

"Jadi anak-anak diminta membuat robot yang robot itu membantu proses pembelajaran di madrasah masing-masing. Pembelajaran untuk mempermudah, misal e-learning, komunikasi dengan guru dan sebagainya," terang Isom.

Isom melanjutkan, model robot untuk jenjang MTs musti bisa menjawab tantangan dan persoalan rumah atau home appliance (Robots for Household). Sedangkan untuk tingkat MA, model robotnya harus bisa menjawab tantangan atau persoalan lingkungan (Robot for Environment).

Melalui kompetisi ini Isom berharap robot-robot karya para siswa ini dapat dikembangkan lebih baik. Bahkan ke depan, bisa bermitra dengan dunia usaha dan industri untuk pengembangannya.

"Ini kan robot-robot yang bagus bisa dikembangkan menjadi prototype. Kemudian kalau bisa diindustrikan, atau diproduksi secara massif kalau memang bagus, dan menjadi kekayaan kita, produksi dalam negeri," harapnya.

Juri level MI pada kategori inovasi, Soni Adeyanto menjelaskan ada beberapa penilaian dalam lomba ini. Di antaranya, originalitas desain dan kontruksi, kesesuaian tema, kecanggihan, aplikatif, dan kegunaan. 

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral