- Tangkapan Layar Instagram @polresleman
Buntut Insiden Bentrok Suporter di Yogyakarta, Polisi Tangkap 36 Orang Diantaranya Bawa Senjata Tajam
Yogyakarta, DIY - Sebelumnya telah terjadi kericuhan antar suporter bola dengan warga di sejumlah titik di wilayah Sleman, Yogyakarta pada Senin (25/7/2022). Kericuhan tersebut diduga terjadi melibatkan dua kelompok suporter, yaitu suporter Persis Solo dengan PSIM Yogyakarta.
Terkait dengan kejadian tersebut, pihak kepolisian telah menangkap sebanyak 36 orang yang diduga terlibat bentrokan suporter pada kejadian tersebut.
Dari sejumlah orang yang tertangkap, sebagian besar diantara mereka mengaku sebagai bagian kelompok suporter PSIM Yogyakarta.
Mereka ditangkap di sejumlah lokasi yang berbeda. Mulai dari wilayah Kalasan, Jombor, Depok Barat, Gejayan, hingga Berbah.
Kini Polisi telah menetapkan 5 orang diantaranya sebagai tersangka karena telah membawa senjata tajam dan berupa pemukul. Nantinya jumlah tersangka tersebut masih dapat bertambah.
Baca Juga Buntut Bentrok Suporter di Yogyakarta, Pemilik Klub Ancam Hengkang: PERSIS Tak Tinggal!
Hingga kini proses pemeriksaan masih terus berlangsung. Sementara kelima orang tersangka tersebut akan dijerat dengan Undang-Undang Darurat tentang Senjata Tajam dengan ancaman hukuman selama 10 tahun penjara.
Kericuhan ini terjadi saat rombongan suporter dari Solo sedang melintas di Sleman, DIY, menuju ke Magelang, Jawa Tengah.
“Jadi keributan hari ini, ini ada perselisihan untuk rombongan suporter dari Persis Solo yang akan menonton pertandingan di Magelang. Tadi sempat datangnya rombongan menuju ke Magelang melintas di seputaran jalan di Sleman,” ujar Kapolsek Mlati, Kompol Andhies Fitriya Utomo, Senin (25/7/2022).
Polisi mengamankan sejumlah orang terkait bentrokan suporter di Yogyakarta. (Tim tvOne - Andri Prasetiyo)
Menurut Andhies, keributan terjadi karena ada cekcok dengan warga. Bahkan sempat juga terjadi lemparan batu di lokasi bentrokan.
“Tadi ada sedikit cekcok dengan masyarakat karena ada lemparan batu juga,” ungkapnya.
Telah dilaporkan sebanyak tiga orang menjadi korban dalam bentrokan tersebut. Ketiganya sempat mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Depok III.
“Terdapat tiga korban yang saat itu langsung kami bawa ke Puskesmas Depok III untuk ditangani secara medis dan saat ini ketiganya korban itu rawat jalan,” ungkap Kapolsek Depok Barat, Sleman, AKP Mega Tetuko.
Sementara itu Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto memastikan tidak ada korban meninggal dunia dalam bentrokan antar suporter bola tersebut.
“Bahwa tadi ada keributan yang terjadi di beberapa tempat di wilayah DIY. Ada di Jalan Gejayan, kemudian di Jombor, dan kemudian beredar informasi bahwa ada suporter yang meninggal ini kami pastikan bahwa informasi itu tidak benar,” terang Yuli.
Beredarnya kabar bahwa terdapat dua orang suporter bola yang meninggal dunia akibat peristiwa tersebut. Polisi langsung melakukan pemeriksaan kebenaran informasi tersebut dan menanyakan kepada beberapa pihak rumah sakit. Saat ini telah dipastikan kabar tersebut merupakan berita bohong atau hoaks. (Kmr)