- Nuryanto
Dalam Sepekan Gunung Merapi Luncurkan 58 Kali Guguran Lava
Yogyakarta - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyamarta masih ditetapkan pada tingkat aktivitas Level III (Siaga).
Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyampaikan pada periode 10 - 16 Juni 2022, teramati 58 kali Guguran Lava.
Sementara data kegempaan dalam minggu ini terekam 27 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 81 kali gempa Fase Banyak (MP), 584 kali gempa Guguran (RF), 5 kali gempa Hembusan (DG), dan 7 kali gempa Tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso menyampaikan kondisi cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam
hari sedangkan siang hingga sore hari berkabut.
Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah dan tinggi 200 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan pada tanggal 14 Juni 2022 pukul 06.18 WIB.
"Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 58 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter," ungkapnya.
Pada kubah barat daya tidak teramati adanya perubahan ketinggian kubah.
Untuk kubah tengah juga tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan.
Berdasarkan analisis foto volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.551.000 m3, dan kubah tengah sebesar 2.582.000 m3.
Jarak EDM di sektor barat laut dari titik tetap BAB ke reflektor RB1 berkisar pada jarak 4.029,720 m hingga 4.029,741 m dan dari BAB ke reflektor RB2 pada kisaran 3.844,296 m hingga 3.844,319 m. Baseline GPS Klatakan – Plawangan berkisar pada 6.164,05 m hingga 6.164,06 m.
"Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,4 cm/hari," jelas Budi.
BPPTKG Yogyakarta juga mencatat intenaitas curah hujan pada minggu ini sebesar 40 mm/jam selama 85 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 10 Juni 2022.
Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
BPPTKG Yogyakarta merekomendasikan untuk pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya-upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini.
Masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
"Pada minggu ini, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat “SIAGA”, jelas Budi.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan - barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali."
"Untuk informasi resmi aktivitas Gunung Merapi masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan G. Merapi terdekat, radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz, website bpptkg.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana no. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514180 -514192," tambahnya. (Nur/ree)