- Tim tvOne - Sri Cahyani Putri
Meriahkan HUT ke-80 RI, Lebih dari 100 Orang di Yogyakarta Ikuti Lomba Melamun, Mikir Jodoh Hingga Kehidupan
Selain itu, lomba melamun ini sebenarnya bukan kali pertama digelar. Lomba serupa sudah pernah diadakan di daerah lain yang ada di Indonesia. Namun demikian, pihaknya lebih terinspirasi dari Jepang. Karena disana, mereka punya acara dengan alat ukur detak jantung.
"Jadi lebih kayak secara biologis terukur. Kita mencoba mengadopsi itu dengan lebih manual. Ternyata antusiasme orang-orang cukup baik. Di era sekarang ini yang dituntut serba cepat, kebut-kebutan, mungkin jeda sejenak menjadi wadah melamban," tutur Primas.
Hanya dengan membayar Rp 20.000, para peserta akan mendapatkan sejumlah fasilitas mulai dari bantal lesehan, nomor dada, sharing teh poci, es teh rempah dan snack, dokumentasi lusyu dan free cetak KTP.
"Mereka akan memperebutkan kategori yakni si paling ekspresionis dan si paling bertahan lama," ucapnya.
Mulanya, panitia tidak memiliki ekspetasi lebih jika perlombaan ini memantik perhatian banyak orang untuk mengikutinya.
"Awalnya, (peserta) kita pengin 20 orang. Namun faktanya yang ikut sekitar 110-120 an orang. Ada yang dari luar daerah seperti Jakarta, Magelang, Malang," kata dia.
Lewat lomba melamun ini, panitia juga kepengin mengeksplor cagar budaya bernama Benteng Cempuri yang merupakan sejarah Kota Gede. (scp/buz)