news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Bandara YIA di Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta..
Sumber :
  • Tim tvOne - Sri Cahyani Putri

BRIN Temukan Endapan Tsunami Purba Usia 1.800 Tahun di Kulon Progo, Berjarak 2 Kilometer Sekitar Bandara YIA

Tim riset dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan endapan tsunami purba berusia 1.800 tahun di beberapa wilayah selatan Pulau Jawa, salah satunya pantai selatan Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta.
Rabu, 16 Juli 2025 - 07:45 WIB
Reporter:
Editor :

Yogyakarta, tvOnenews.com - Tim riset dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan endapan tsunami purba berusia 1.800 tahun di beberapa wilayah selatan Pulau Jawa, salah satunya pantai selatan Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta.

Di daerah tersebut, endapan tsunami purba ditemukan di sekitar Yogyakarta International Airport (YIA).

"Jaraknya (temuan endapan tsunami purba) sekitar dua kilometer dari Bandara YIA," ungkap Purna Sulastya Putra, Periset Sedimentologi BRIN dalam keterangannya, Selasa (15/7/2025).

Berdasarkan temuan tersebut, BRIN menyoroti perkembangan pembangunan di sekitar YIA. Menurut Purna, peningkatan aktivitas pembangunan seperti hotel, restoran dan lainnya memberikan efek positif maupun negatif.

"Dampak positifnya dari sisi ekonomi masyarakat. Sedangkan, negatifnya secara tidak langsung menambah kerentanan wilayah terhadap potensi bencana," ucap Purna.

Dia juga menilai, perkembangan yang berlangsung secara masif tanpa memperhitungkan risiko kebencanaan justru dapat memperbesar dampak bila terjadi peristiwa ekstrem seperti tsunami.

Dalam konteks wilayah rawan bencana, penting bagi semua pihak untuk bersama-sama membangun dengan kesadaran risiko dan berpijak pada data ilmiah.

Dengan pesatnya pembangunan di wilayah ini, maka riset kebencanaan geologi menjadi semakin penting untuk memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan mitigasi risiko. Salah satunya melalui kajian paleotsunami.

Selain itu, Purna terus mendorong agar sains menjadi bagian tak terpisahkan dari proses perencanaan dan pembangunan, khususnya di wilayah rawan bencana.

"Hasil riset antar pemangku ini diharapkan tidak berhenti sebagai dokumen ilmiah, melainkan jadi pijakan nyata dalam mewujudkan pembangunan yang adaptif, aman dan berkelanjutan," pungkasnya. (scp/buz)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral