- Tim tvOne - Sri Cahyani Putri
Keracunan Massal Menu Hidangan Nikah di Sleman, Dinkes Catat Ada 151 Pasien Per Hari Ini
Sleman, tvOnenews.com - Pasien keracunan massal usai menyantap hidangan pada acara hajatan pernikahan di Dusun Krasakan, Tempel, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta terus bertambah.
Per hari ini, total ada 151 pasien yang ditangani oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.
"Total korban (keracunan massal) 151 pasien. Terdiri dari opname 27 orang, observasi 14 orang, rawat jalan 106 orang dan 4 orang dalam proses rujukan," kata Khamidah Yuliati, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Kabupaten Sleman ditemui di Klinik HM Sosromiharjo, Senin (10/2/2025).
Lebih lanjut, puluhan pasien yang menjalani perawatan berada di RSUD Sleman, RSUD Muntilan, RS PKU Sleman, RSU Queen Latifa Sleman dan RS JIH.
Adapun, ratusan pasien keracunan massal tersebut mengalami gejala yang berbeda-beda setiap orangnya.
"Rata-rata diare, lemes, kan kalau diare pasti lemes. Juga gejala demam, pusing. Yang rawat jalan diberi obat antibiotik," ucap Yuli.
Kronologi Keracunan Massal
Panewu Tempel, Agung Dwi Maryoto menerangkan bahwa keracunan massal diduga bermula dari hajatan pernikahan di Dusun Krasakan, Tempel. Prosesi pernikahan yang dihadiri sekitar 500 orang tamu digelar pada Sabtu (8/2/2025).
Menurut informasi yang ia dapat, menu hidangan yang disajikan di dua hari tersebut dipesan dari pihak katering yang sama. Namun, ia tidak menyebutkan dari mana asal katering tersebut.
"Hajatannya itu digelar Sabtu dihadiri sekitar 500-an orang. Katering yang dipesan juga sama tapi tamu yang hadir Jumat alhamdulillah gak apa-apa. Informasi dari orang-orang yang jadi korban, saat menyantap makanan itu gak ada masalah," ungkap Agung.
Dia mengatakan, gejala yang dirasakan tiap orang berbeda-beda usai menyantap hidangan di hajatan tersebut.
"Siang makan di hajatan itu, ada yang sampai malam baru terasa, tapi ada yang 1 hari baru terasa juga. Tergantung kondisi tubuh masing-masing," kata Agung.
Sekarang ini, penanganan pasien keracunan massal masih berlangsung. Posko penanganan juga telah didirikan di area Klinik HM Sosromiharjo. (scp)