Bekti Pranoto Wulan (43), warga RT 15 RW 4 Cokrodiningratan, Jetis, memperlihatkan surat yang menunjukkan jarak antara rumah dan SMPN 6 Yogyakarta..
Sumber :
  • Tim tvOne - Sri Cahyani Putri

Jarak Rumah dan SMPN 6 Yogyakarta 246 Meter, Orang Tua Kecewa Anak Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi Radius

Rabu, 26 Juni 2024 - 20:58 WIB

Yogyakarta, tvOnenews.com - Sejumlah orang tua dari calon siswa baru di Kota Yogyakarta kebingungan lantaran anaknya tidak lolos dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 melalui jalur zonasi radius.

Kondisi tersebut dialami oleh Bekti Pranoto Wulan (43), warga RT 15 RW 4 Kelurahan Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis.

Bekti mengatakan, anaknya tidak bisa bersekolah di SMPN 6 Yogyakarta karena terkendala sistem zonasi radius. Padahal, jarak antara rumah dan sekolah itu sangat dekat bahkan masih satu lingkungan RW di RW 4.

"Jarak sekolah dari rumah tercatat 0,246 km, rumah hanya di belakang sekolah ini tapi gak keterima. Jadi perhitungannya itu berdasarkan apa kan orang awam gak tau," katanya ditemui usai mencabut berkas PPDB di SMPN 6 Yogyakarta, Rabu (26/6/2024).

Disampaikannya bahwa SMPN 6 Yogyakarta menjadi pilihan pertama bagi anaknya yang mendaftarkan sekolah tahun ini. Sementara pilihan kedua dan ketiga di SMPN 12 Yogyakarta dan SMPN 14 Yogyakarta.

Akan tetapi, keinginan itu diurungkan lantaran tidak lolos. Malahan, kata Bekti, mereka yang lolos PPDB jalur zonasi radius di SMPN 6 Yogyakarta merupakan peserta didik baru yang rumahnya lebih jauh dibandingkan jarak rumah dirinya dengan sekolah.

Lebih lanjut, Bekti menyebut, ada sekitar 7 anak yang rumahnya di RW 4 Kelurahan Cokrodiningratan mengalami hal serupa. Dirinya juga sudah menanyakan persoalan ini kepada pihak sekolah namun belum mendapatkan jawaban yang memuaskan.

"Tadi sudah tanya ke pihak sekolah juga bingung malah disuruh ke dinas langsung," kata dia.

Dengan adanya permasalahan ini, ia berencana untuk mendaftarkan anaknya kembali di sekolah yang sama namun lewat jalur afirmasi bagi pemegang Kartu Menuju Sehat (KMS).

"Rencananya, pakai jalur KMS di sekolah yang sama. Kalau gak (sekolah) swasta wong nilainya jelek," ucap Bekti.

Kondisi serupa juga dialami oleh Diana (34). Warga RW 4 Kelurahan Cokrodiningratan itu juga mengeluhkan sistem zonasi radius ini yang menyebabkan anaknya tak diterima di SMPN 6 Yogyakarta.

"Tadi dilihat dari ratingnya semakin turun semakin turun dan akhirnya gak lolos. Padahal sekolah ini satu RW sama (rumah) kita. Tapi kenapa masih satu RW gak keterima. Sedangkan RW sebelah yang (lokasinya) seberang bisa keterima semua," katanya dengan heran.

Padahal, kata dia, kekacauan serupa telah terjadi di sekolah ini sejak 2 tahun lalu.

"Dari tahun sebelumnya memang di RW 4 jarang banget ada yang bisa masuk (SMPN 6 Yogyakarta). Sudah sejak kakaknya ya sekitar 2 tahun lalu pakai jalur zonasi (radius) gak bisa akhirnya pakai jalur KMS," tutur Diana.

Ke depan, ia akan kembali mendaftarkan anaknya di sekolah yang sama namun dengan menggunakan jalur zonasi daerah.

"Rencananya, saya pengin ngikuti lagi masih ada 1 jalur pakai jalur zonasi daerah. Cuma kalau gak bisa harus ke sekolah lain," pungkasnya. (scp/buz)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral