- Tim tvOne - Sri Cahyani Putri
Ribuan Wisudawan UMY Bawa Bendera Palestina sebagai Bentuk Dukungan dan Kecaman Zionisme
Bantul, tvOnenews.com - Prosesi wisuda di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kali ini nampak berbeda dari sebelumnya.
Pada periode IV Tahun Ajaran 2023/2024, ribuan wisudawan turut menyuarakan dukungan kebebasan untuk Palestina. Mereka juga mengutuk keras tindakan zionisme.
Rektor UMY, Gunawan Budiyanto mengatakan, seruan bagi rakyat Palestina dalam prosesi wisuda ini merupakan kelanjutan dari aksi demo bela Palestina yang dilaksanakan di Bundaran Gedung AR. Fakhruddin kampus terpadu UMY pada 7 Mei lalu.
Kala itu, ada dua ribuan mahasiswa yang melakukan aksi mendukung kemerdekaan Palestina setelah 76 tahun dirampas wilayahnya oleh Pemerintah Israel.
Apalagi waktu itu beberapa demonstran merupakan calon wisudawan. Sehingga mereka mengusulkan jika momen wisudanya sekaligus membuat dukungan untuk kemerdekaan Palestina.
"Akhirnya, kita sepakati," kata Gunawan dihubungi, Kamis (6/6/2024).
Untuk diketahui, prosesi wisuda periode IV Tahun Ajaran 2023/2024 diselenggarakan di Sportorium UMY selama 2 hari dengan tema yang diusung 'Support Free Palestine'.
Pada 5 Juni, prosesi wisuda diikuti sekitar 820 wisudawan dan 640 wisudawan pada 6 Juni. Ribuan wisudawan tersebut mulai dari program Diploma, Sarjana, Pascasarjana maupun Doktor.
Nampaknya mahasiswa sangat antusias untuk melakukannya. Bahkan, mahasiswa asing seperti Pakistan, Thailand, Namibia, Bangladesh dan Spanyol yang berjumlah tujuh wisudawan menyerukan hal serupa.
Demikian juga, sivitas akademika UMY, orang tua/wali dan panitia. Masing-masing dari mereka juga membawa bendera Palestina yang telah disediakan oleh pihak kampus.
"Saya melihatnya dari status (media sosial) yang mereka pasang. Di statusnya, mereka masing-masing memasang momen (wisuda) menjadi suatu momen yang membanggakan mereka juga," ucap Gunawan.
Ke depan, bentuk dukungan bagi rakyat Palestina terus digaungkan oleh UMY. Apalagi sejak dua tahun yang lalu, pihaknya telah memberikan beasiswa bagi pelajar Palestina untuk mengikuti kuliah di UMY.
Sekarang ini, Gunawan menyebut ada 18 mahasiswa asal Palestina yang kuliah di UMY baik program sarjana maupun pascasarjana.
Selanjutnya pada tahun ajaran mendatang, UMY akan menggandeng beberapa perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) mereka untuk memberikan beasiswa pendidikan bagi anak muda palestina.
"Dan mereka setuju ada program CSR sehingga ada kemungkinan nanti (beasiswa bagi pelajar Palestina) bertambah agak banyak," ungkap Gunawan.
Untuk tahun ajaran 2024/2025, UMY menerima delapan pelajar Palestina dan seluruhnya dari program beasiswa tersebut.
Di samping beasiswa bagi Palestina, UMY juga memberikan beasiswa untuk pelajar dari negara seperti Ethiopia, Afrika Selatan dan Namibia.
Termasuk biaya hidup sesuai standar hidup di Yogyakarta sebesar Rp 2,2 juta per bulan yang berasal dari anggaran universitas yakni zakad institusi.
Adapun, di akhir prosesi wisuda, salah satu wisudawan sekaligus penyanyi kenamaan asal Yogyakarta, Nabila Maharani bersama suaminya Tri Suaka hadir dan ikut menyanyikan lagu We Will Not Go Down.
Sebagai informasi, berdasarkan data dari Kementerian Luar Negeri Indonesia per 7 Oktober 2023, konflik antara Israel dan Palestina telah menyebabkan 2 juta orang terusir dan ada 196 staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terbunuh.
Kemudian, 36.284 orang Palestina terbunuh dimana 15.239 orang di antaranya anak-anak. Serta 82.057 orang terluka. (scp/buz)