- tim tvone - Andri Prasetiyo
Membeludak! Ribuan Warga Muhammadiyah Sholat Ied di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta
Yogyakarta, tvOnenews.com - Ribuan warga Muhammadiyah memadati halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, Jumat pagi (21/4/2023). Mereka melaksanakan Sholat Idulfitri 1444 H sesuai ketetapan dari Muhammadiyah.
Dari pantauan di lokasi, para jemaah sudah berdatangan sejak pukul 05.00 WIB. Mereka kemudian mengisi shaf yang telah disiapkan panitia di halaman masjid.
Bahkan saking membeludaknya jemaah, tidak sedikit pula yang harus Sholat Ied di jalan-jalan sekitar masjid. Dari perkirakan takmir masjid, jumlah jamaah yang hadir lebih dari dua ribu orang.
"Saya kira kalau shaf yang kita sediakan ini mungkin lebih dari dua ribu (jamaah), karena kita sampai di jalan-jalan tadi kita lihat, laporan yang kita terima," kata Takmir Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, Azman Latif saat ditemui usai Shalat Ied.
Pada Idul Fitri kali ini, Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta hanya menyelenggarakan Sholat Ied satu kali pada hari ini. Sedangkan besok Sabtu (22/4/2023), takmir tidak mempersiapkannya.
Menurut Azman, hal ini sesuai dengan aspirasi dari para jamaah yang menghendaki agar Sholat Idulfitri dilaksanakan pada hari Jumat, 21 April 2023.
"Karena keyakinan mereka memang bahwa hari inilah 1 Syawal dan sudah tidak bukan bulan Ramadhan lagi. Jadi memang kita persiapkan hanya sekali ini saja," ungkapnya.
Dijelaskan Azman, penentuan Sholat Idulfitri pada hari ini berdasarkan Hisab Wujudul Hilal yang diyakini oleh Muhammadiyah. Termasuk oleh beberapa negara lain yang sebagian besar melaksanakan Shalat Ied pada hari ini.
Ia menyebut hanya sebagian kecil saja yang merayakan Idul Fitri pada hari Sabtu esok.
"Terlepas dari itu semuanya memang secara Hisab hari ini memang sudah masuk 1 Syawal 1444 Hijriah, dan kita selenggarakan Shalat Idul Fitri pada hari ini," ujarnya.
Meski demikian, Azman tidak mempermasalahkan perbedaan penentuan 1 Syawal 1444 H antara Muhammadiyah dan pemerintah. Sehingga jika ada masyarakat yang baru merayakan Idulfitri pada esok hari, ia menyebut tidak masalah.
Sebab menurutnya, persoalan keyakinan itu tidak bisa diatur oleh siapapun. Baik Muhammadiyah dan pemerintah sama-sama memiliki dalil yang shahih untuk menentukan awal bulan Syawal.
"Kita yakini bahwa semuanya ini memiliki dalil-dalil yang shahih juga, artinya baik yang beridulfitri hari ini ataupun yang beridulfitri besok pagi itu tidak masalah, semuanya benar, tinggal kemudian keyakinan kita masing-masing meyakini hari ini atau besok pagi," bebernya.
Seperti diketahui, Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1444 H jatuh pada Jumat, 21 April 2023. Sedangkan pemerintah memutuskan 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu, (22/4/2023). (apo/aag)