Lakakerja Pekerja PHR Pertamina Hulu Rokan.
Sumber :
  • Tim TvOne/Dedi Eka

Seorang Pekerja Pertamina Hulu Rokan Alami Laka Kerja, Disnakertrans Riau Lakukan Investigasi

Jumat, 20 Januari 2023 - 15:33 WIB

Siak, Riau - Seorang pekerja mengalami kecelakaan kerja hingga meninggal dunia, Rabu (18/1/2023). Korban diketahui berinisial DS (22), menjadi korban saat bekerja di posisi floorman di PT. Asindo Citraseni Satria yang merupakan rekanan dari Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Kecelakaan tersebut terjadi di area kerja PHR tepatnya di rig ACS-06 Minas 5D-28. Dugaan sementara, penyebab terjadinya kecelakaan akibat Full Opening Safety Valve (FOSV) terjatuh dan mengenai floorman yang berada di Working Platform (WPF) sehingga menyebabkan fatality.

Kronologisnya, bermula setelah selesai pekerjaan run in hole Electrical Submersible Pump (ESP) dan absorber wheel diturunkan, kru memposisikan kembali air hoist ke center well. Pada saat proses memposisikan air hoist ke center well, kru menggunakan Full Opening Safety Valve (FOSV) sebagai pemberat.

Ketika itu Driller mengangkat air hoist, air hoist tersangkut di area monkey board dan kemudian FOSV terlepas sehingga mengenai korban yang berada di Working Platform (WPF).

Dari informasi yang dirangkum, kemudian dilakukan pertolongan pertama di lokasi dan langsung mengevakuasi korban menuju klinik PHR Minas. Saat menerima laporan kecelakaan kerja itu, Disnakertrans Riau turun melakukan investigasi mendalam terkait laka kerja di PT. Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang menewaskan seorang karyawan tersebut.

“Tim sudah turun, PHR juga sudah melaporkan secara resmi ke kita. Kita investigasi dan kita akan buat panggilan untuk tindak lanjut ke PHR dan pihak terkait, karena yang meninggal itu pekerja dari sub kontraktornya,” kata Kepala Disnakertrans Riau, Imron Rosyadi, Jumat (20/1/2023).

Imron mengatakan, bahwa pekerja yang meninggal kali ini termasuk pada kategori fatality, karena baru berusia 22 tahun dan meninggal akibat tertimpa besi. “Fatality itu tertimpa, terjatuh, tertabrak. Ini yang mau kita investigasi. Kita ingin tahu SOP (standar operasional prosedur) pembongkaran cranenya seperti apa, kok bisa tertimpa. Nah itu yang akan kita investigasi,” kata Imron.

Lebih jauh, ia mengatakan, pihaknya mewanti-wanti agar kejadian ini tidak kembali terulang dengan korban lainnya.

“Kita minta ke depannya Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di perusahaan harus perkuat SOP dalam bekerja angkat angkut, terutama crane. Karena crane ini yang banyak digunakan untuk pengeboran dan service di sumur minyak. Kita minta SOP pemasangan dan pembongkaran crane ke depannya betul-betul diperketat,” tukasnya. (dep/wna)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:08
06:10
01:41
03:04
02:15
03:41
Viral