news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Mobil saat menyebrangi arus sungai deras..
Sumber :
  • Rovesca Gromiko

Jembatan Putus Sejak 2011, Warga Desa Lubuk Silandak Bengkulu Terjang Derasnya Air Sungai untuk Melintas

Kondisi ini telah berlangsung sejak 2011 lalu ketika jembatan gantung penghubung antar Kecamatan Teramang Jaya dan Penarik, terputus akibat diterjang banjir bandang.
Kamis, 9 Oktober 2025 - 22:56 WIB
Reporter:
Editor :

Bengkulu, tvOnenews.com - Selama 14 tahun masyarakat di pelosok daerah kabupaten Mukomuko menyebrangi derasnya arus sungai bantal kiri dengan menggunakan mobil dan rakit. Kondisi ini telah berlangsung sejak 2011 lalu ketika jembatan gantung penghubung antar Kecamatan Teramang Jaya dan Penarik, terputus akibat diterjang banjir bandang.

“Waktu itu jembatan gantung dihantam banjir. Tahun 2011, selama itu masyarakat nekat terobos sungai dengan mobil untuk angkut hasil bumi seperti sawit. Sementara pejalan kaki menggunakan sewa rakit," kata Kades Sumber Mulya, Suparni, Kamis (9/10/2025).

Sejak jembatan rusak sudah puluhan kendaraan roda empat dan truk pengangkut pasir terseret hanyut saat banjir dan air bah, kendati tidak menimbulkan korban jiwa namun kondisi ini cukup membuat kekawatiran warga  setempat.

“Banyak mobil truk angkut sawit hanyut terbawa air bah saat sedang menyebrang. Kalau korban jiwa tidak ada," ungkap Suparni.

Sungai bantal kiri yang selama ini menjadi pemisah antara dua kecamatan ini memiliki lebar sekitar 60 meter, saat surut kondisi sungai tidak begitu dalam namun ketika banjir bah tak bisa diprediksi.

“Kalau sedang banjir bah, air menjadi meluap menyapu seluruh badan sungai. Kalau truk hanyut maka warga ramai-ramai bantu evakuasi. Sudah sering terjadi," sampainya.

Bagi kendaraan roda lanjut Suparni, warga menggunakan jasa rakit. Untuk menggunakan rakit warga harus membayar Rp 5.000 sekali menyebrang sungai.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Apriansyah, mengungkapkan pihaknya telah membangun pondasi jembatan dengan menggunakan APBD kabupaten Mukomuko. Lalu mendapatkan hibah rangka jembatan dari kementerian.

Hanya saja, saat ini terkendala biaya angkut rangka jembatan, anggaran biaya angkut rangka jembatan sempat diajukan ke pemerintah pusat namun tertunda akibat refokusing dan pengurangan Transfer ke Daerah (TKD).

“Saat ini pondasi jembatan selesai dibangun menggunakan APBD. Lalu rangkanya melalui hibah masih terkendala biaya angkut rangka jembatan," jelas Apriansyah. (rgo/nof)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral