news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Kapolres Tapteng AKBP Wahyu Endrajaya saat berkunjung ke salah satu masjid di Kabupaten Tapanuli Tengah..
Sumber :
  • tim tvOne/Syaren

Siswa SMAN 1 Matauli Pandan Diduga Dikeroyok Geng Sekolah, Bagini Penjelasan Kapolres Tapteng

Polres Tapanuli Tengah (Tapteng) menyampaikan telah melakukan pemeriksaan terhadap 14 orang saksi dalam kasus dugaan pengeroyokan terhadap seorang siswa SMA Neg
Sabtu, 16 Agustus 2025 - 15:54 WIB
Reporter:
Editor :

Tapteng, tvOnenews.com - Polres Tapanuli Tengah (Tapteng) menyampaikan telah melakukan pemeriksaan terhadap 14 orang saksi dalam kasus dugaan pengeroyokan terhadap seorang siswa SMA Negeri 1 Matauli Pandan berinisial SM, yang diduga dilakukan oleh geng sekolah hingga babak belur, dan terpaksa dilarikan ke salah satu rumah sakit di Kota Medan, untuk mendapatkan penanganan medis secara serius.

Kapolres Tapteng AKBP Wahyu Endrajaya menjawab wartawan ketika ditanya terkait perkembangan penanganan kasus yang menghebohkan publik.

"Di sini kami bukan untuk menangkap, tapi untuk meminta keterangan intensif dari beberapa siswa. Ada sekitar 14 siswa, yang sudah dimintai keterangannya," kata AKBP Wahyu Endrajaya di Mapolres Tapteng, Jumat (15/8/2025).

Kapolres menjelaskan dalam pemeriksaan saksi tersebut, pihaknya mengalami kendala, sebab korban SM belum bisa dimintai keterangannya oleh penyidik, karena masih dalam perawatan intensif di rumah sakit. 

"Satu siswa sebagai saksi kunci pada perkara ini juga belum dapat dimintai keterangannya karena yang bersangkutan tidak hadir," kata AKBP Wahyu Endrajaya.

Terkait peristiwa itu, AKBP Wahyu meluruskan dan membantah, bahwa para siswa yang diduga pelaku penganiayaan terhadap korban sebagai komplotan geng sekolah.

"Kami luruskan, peristiwa ini bukan pengeroyokan, tapi perkelahian atau penganiayaan terhadap korban inisial S. Anaknya siapa, sudah tahu. Pada Rabu tanggal 13 Agustus 2025 sekitar pukul 00.25 WIB, orang tua korban membuat laporan itu, kata dia.

Menurut AKBP Wahyu, dia bahkan terlibat langsung dalam penanganan perkara tersebut. "Usai pelaporan, besok paginya, saya sendiri bersama beberapa jajaran langsung ke sekolah SMA Negeri 1 Matauli Pandan untuk menindaklanjuti masalah ini," kata dia.

Kapolres Tapteng menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan saksi sementara, peristiwa itu berawal dari cekcok mulut. Namun AKBP Wahyu Endrajaya belum menyampaikan, apa yang menjadi permasalahan sehingga terjadi cekcok.

"Permasalahan ini dipicu karena kesalahpahaman atau diskomunikasi antara kedua siswa. Akibat cekcok mulut saja. Setelah itu, mereka bertemu di Tempat Kejadian Perkara (TKP) tepatnya di Jalan Baru," kata Kapolres AKBP Wahyu Endrajaya.

Sebelumnya, SM seorang siswa kelas tiga di SMAN 1 Matauli Pandan, Kabupaten Tapteng, Sumatra Utara (Sumut) menjadi korban, diduga dikeroyok geng sekolah.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral