- Ahmidal Yauzar.
Gubernur Sumut Bobby Nasution Terapkan Sekolah 5 Hari, Ini Kata Pengamat Pendidikan
Medan, tvOnenews.com - Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution mulai menerapkan sekolah 5 hari pada tahun ajaran baru 2025-2026 untuk sekolah SMA/SMK di Sumatera Utara.
Hal itu disampaikan, Kepala Dinas Pendidikkan (Kadisdik) Sumatera Utara (Sumut) Alex Sinulingga pada, Selasa (3/6/2025) di Kantor Disdik Sumut Jalan Cikditiro, Kota Medan.
Sekolah lima hari merupakan visi misi Gubernur Sumut untuk mencegah kriminalistas, tawuran, penyalahgunaan narkoba dan keterlibatan pelajar pada aktifitas geng motor.
“Pada hari Sabtu dan Minggu para pelajar akan lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Hal ini diharapkan memperkuat pengawasan orang tua dan membangun karakter anak sejak dini," jelasnya.
Ia juga menyampaikan sistem belajar 5 hari ini berlaku untuk seluruh SMA/SMK dan SLB baik negeri maupun swasta di 33 Kabupaten/ Kota di Provinsi Sumatera Utara.
“Tentunya hari Sabtu itu kosong, hanya menambah jam belajar di hari Senin-Jumat kita padatkan. Artinya pulang itu lebih lama dari biasanya," jelasnya.
Alex juga belum menyampaikan secara detail pola pembelajaran selama 5 hari, meski begitu pihaknya kini masih mengkajinya.
“Sedang kita susun supaya ajaran baru ini bisa langsung dilaksanakan. Nanti ini akan kita tuangkan juga dalam bentuk Pergub," sebutnya.
Menyikapi itu, Pengamat Pendidikkan Sumut, Rizal Hasibuan mengatakan, jika kebijakan belajar selama 5 hari yang diinisiasikan Gubsu Bobby Nasution tidak didasari penelitian.
Menurutnya, jika kebijakan itu diterapkan akan berdampak terhadap psikologis siswa dan para guru. Untuk itu ia mengingatkan kebijakan belajar 5 hari ini harus didasari sebuah penelitian dan keterlibatan stakeholder baik kalangan pendidik, dosen dan guru.
“Pertama, Itukan merubah budaya masyarakat kita, misalnya biasa masuk jam 07.15 WIB sekarang masuknya jam 06.30 WIB, pulangnya biasa pukul 14.00 WIB sekarang 16.00 WIB. Lalu kedua, harus dipikirkan juga bahwa guru itu ada konsekuensi mengajar, ada jam yang wajib dipenuhi, kalau tidak salah 24 jam per minggu, coba dicek. Kalau itu kurang maka si guru tersebut tidak mendapatkan sertifikasi," katanya Rizal saat diwawancarai, Rabu (4/6/2025).
Dosen Unimed ini juga menilai, selain siswa dan guru, budaya masyarakat lainnya yang akan berubah akibat kebijakan yakni terjadinya kemacetan di wilayah perkotaan.