- Tim tvOne
Anggota TNI AD Bentak Murid MAN 2 Model Medan yang Berunjuk Rasa, Karena Kecewa Gagal Ikut SNBP
Medan, tvOnenews.com - Ratusan murid dari MAN 2 Model Medan, berunjuk rasa di sekolah mereka yang berada di Jalan Williem Iskandar, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, Sumatera Utara, pada Jumat (7/2/2025) pagi.
Amatan tvOnenews.com, ratusan murid MAN 2 Model Medan ini berujung rasa sejak pukul 08.00 WIB di halaman sekolah mereka.
Awalnya, pihak sekolah tidak mengizinkan jurnalis untuk masuk ke dalam sekolah melakukan peliputan dengan alasan sedang ada pengarahan kepada para murid.
Tak lama, ratusan murid datang memaksa pihak sekolah untuk membuka pintu gerbang agar jurnalis bisa masuk untuk melakukan peliputan.
Kemudian, aksi para siswa ini dihalau oleh seorang anggota TNI AD berseragam lengkap dengan logo Kodim 0201 Medan, bernama Sugiharto.
Personel TNI AD tersebut sempat membentak-bentak para murid dan nyaris merampas handphone jurnalis yang sedang merekam aksinya.
Menurut Haqqi, salah seorang siswa kelas XII, mereka berunjuk rasa karena kecewa dengan pihak sekolah yang terlambat dalam melakukan finalisasi data nilai murid eligible pada portal Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Sehingga, ada total 332 murid di sekolah MAN 2 Model Medan ini tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP tahun 2025.
Katanya, para murid diberikan harapan palsu oleh pihak sekolah yang mengiming-imingi mereka bisa mengikuti SNBP. Padahal, pendaftarannya sudah ditutup.
"Sekolah memberikan harapan palsu, sudah tiga kali perpanjangan finalisasi PDSS nggak di finalisasi juga. Alasannya katanya tinggal finalisasi sudah diperpanjang rupanya nilai 1 dan 2, sisa 3 4 5 belum dimasukkan," kata Haqqi kepada tvOne, Jumat (7/2/2025).
"Rupanya kali ketiga diperpanjang lagi, tapi sama sekali nilai kami nggak ada yang masuk. Ada 332 siswa eligible, itu 40 persen dari MAN 2," sambungnya.
Ia mengaku memang, pihak sekolah sempat melarang para murid ini berujung rasa di depan jurnalis karena takut akan disorot.
Mereka pun mengaku ketakutan dengan kehadiran personel TNI AD, yang melakukan intimidasi terhadap para murid yang melakukan unjuk rasa.
"Mereka (pihak sekolah) takut kasus ini terbongkar. (Soal anggota TNI AD) Nggak tahu, nggak (pernah jaga di sini)," sebutnya.