news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Vihara terbesar dan pagoda tertinggi berdiri berdampingan di Tanjungpinang..
Sumber :
  • tim tvOne/Kurnia

Menyusuri Warisan Budaya Tiongkok di Tanjungpinang sebagai Daya Tarik Wisata

Selain pusat kebudayaan Melayu, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau memiliki ragam warisan budaya Tiongkok. Mulai dari bangunan, hingga tradisi yang hin
Kamis, 4 Juli 2024 - 16:34 WIB
Reporter:
Editor :

Tanjungpinang, tvOnenews.com - Rombongan pemerintah Provinsi Hubei, Tiongkok itu nampak begitu bersemangat menyaksikan pemutaran video warisan budaya Tiongkok yang ada di Kepulauan Riau. Video itu diputar di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Senin (1/7/2024) lalu.

Sebagian rombongan terlihat begitu bersemangat menyaksikan bangunan, atraksi kesenian, hingga berbagai tradisi Tionghoa yang disusun Dinas Pariwisata Provinsi Kepri dalam video berdurasi cukup panjang. "Kami merasa senang dan kagum. Kami merasa bangga dengan asimilasi kebudayaan Tiongkok yang terjadi di sini," kata salah seorang perwakilan sebagaimana disampaikan penerjemah. 

Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Guntur Sakti. (tim tvOne/Kurnia)

Rombongan pemerintah Provinsi Hubei ini bertemu dan membahas berbagai hal dengan Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad. Selain itu, mereka juga menyempatkan melihat sejumlah bangunan serta berbagai peninggalan kebudayaan Tionghoa di sejumlah tempat di Kota Tanjungpinang.

Kota Tanjungpinang memang memiliki kekayaan warisan kebudayaan Tiongkok. Dr Anastasia Wiwik Swastiwi, dalam artikel "Menelusuri Jejak Etnis Tionghoa di Tanjungpinang" mengungkapkan, keberadaan etnis Tionghoa di Tanjungpinang di Pulau Bintan (Pulau Kota Tanjungpinang berada) telah ada sejak tahun 1412. Mereka datang dengan sebuah armada laut dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho. 

Dalam sumber lainnya, rombongan etnis Tionghoa datang secara besar-besaran sekitar tahun 1777-1784, di masa Raja Haji memangku jabatan sebagai Yang Dipertuan Muda Riau IV. Mereka membawa misi dagang, dan menempati perkampungan di sekitar Tanjungpinang. 

Disebutkan pula etnis Tionghoa saat itu sempat tinggal di Pulau Penyengat, hingga akhirnya berpindah ke kawasan Senggarang, berasimilasi hingga kini.

 

Bangunan Tua Peninggalan Leluhur

Proses asimilasi kebudayaan Tionghoa sejak awal abad 17 di Tanjungpinang dapat dilihat dari Vihara Ang Nio atau disebut Vihara Dharma Sasana. Vihara yang diyakini berusia lebih 300 tahun ini terletak di Senggarang, sebuah kawasan pecinan yang berada di kawasan pesisir Hulu Riau. 

Ornamen asli masih dapat dijumpai di vihara yang menghadap ke Pulau Penyengat ini. Selain itu, tempat peribadatan masyarakat etnis Tionghoa tertua di Tanjungpinang juga dapat ditemui kawasan Jalan Merdeka.

Selain dua kelenteng tertua itu, di Tanjungpinang juga terdapat tempat peribadatan warga etnis Tionghoa lainnya. Di antaranya kelenteng Guanyin yang berada cukup tersembunyi di kawasan Sei Ladi. Kelenteng ini didirikan sebelum tahun 1811, berada di ujung sebuah sungai membentuk huruf "S" yang dilindungi oleh hutan bakau.

Berita Terkait

1
2 3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral