- Tim tvOne/Kurnia
Antisipasi Serangan Buaya, Polisi dan BKSDA Tanjungpinang Pasang Plang Peringatan di Lokasi Rawan
Tanjungpinang, tvOnenews.com - Polisi bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) memasang palang peringatan di sejumlah titik rawan serangan buaya muara di Kampung Kolam, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.
Pemasangan plang ini, merupakan tindak lanjut atas insiden buaya menerkam warga setempat, saat sedang mencari ikan di sungai dekat Kampung Kolam tersebut. Untungnya, korban selamat atas insiden itu.
Kapolsek Bukit Bestari, AKP Yuhendri, mengatakan bahwa buaya muara memang sering memunculkan diri di dekat permukiman warga. Baik saat malam, maupun siang hari.
"Selain malam hari, siang hari juga mereka muncul. Tim patroli juga kerap menemukan buaya sedang berjemur di kawasan pesisir Kampung Kolam. Lagi pula ini juga merupakan habitatnya, dan banyak buaya di sini," ujar Yuhendri, Sabtu (30/9/2023).
Jadi, Kapolsek meminta kepada warga sekitar agar berhati-hati saat menjalani aktivitas di dekat sungai tersebut. Sebab, kata dia, beberapa waktu lalu, satu orang warga sempat diterkam buaya saat mencari ikan.
Sementara itu, Polhut dari BKSDA Riau Seksi Konservasi Wilayah II Batam, Apriyanto Kurniawan, mengatakan pesisir di kawasan Kelurahan Sei Jang memang tempat habitat buaya.
Hal ini, kata dia, merupakan hasil survei yang dilakukan BKSDA Riau pada tahun 2022 yang lalu. “Di sini memang habitat buaya, tapi warga juga bermukim di sini dan bermata pencarian nelayan. Jadi ibaratnya, masyarakat hidup berdampingan dengan buaya," ungkap Apriyanto.
Dia menegaskan, buaya merupakan satwa yang dilindungi, berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor 106 tahun 2018. Sehingga, Apriyanto tidak menganjurkan kepada warga dan pihak lain untuk menangkap buaya.
Sebagai manusia, menurutnya, warga bisa lebih berhati-hati saat menjalani kegiatan di habitat buaya. Selain itu, ia juga meminta agar warga tidak membuang makanan sisa, berupa perut ikan dan lain-lain di kawasan sungai tersebut.
"Karena itu makan mereka. Jangan diberi makan, agar mereka menjauh dari permukiman dan kembali ke habitatnya di mangrove. Makanya kita imbau melalui plang ini," sebutnya.
Apriyanto memperkirakan, bahwa buaya yang ada di sepanjang Sei Jang ada sebanyak puluhan ekor. Apalagi, pesisir Kelurahan Sei Jang merupakan salah satu titik rawan buaya yang ada di Pulau Bintan.
"Total ada 25 titik habitat buaya di Tanjungpinang dan Bintan yang menjadi prioriti kami, di Sei Jang dan Tembeling. Dan kami pantau terus di dua lokasi ini, karena memang banyak (buaya)," pungkasnya. (ksh/wna)