Holmes Sitompul, Ayah R Sitompul Bocah 6 tahun Korban Dugaan Malpraktek (kiri). Saat di Dampingi Kuasa Hukum.
Sumber :
  • Tim Tvone/Yoga

Miris ! Nasib Masyarakat Peserta BPJS di Medan, Pelayanan Buruk, Lengan Membusuk Korban Dugaan Malapraktik, Ini Kronologisnya

Selasa, 1 Agustus 2023 - 22:46 WIB

Medan, tvOnenews.com - Kasus dugaan malapraktik oknum dokter spesialis masih saja terjadi. Kali ini korbannya R Sitompul, peserta BPJS. Bocah usia 6 tahun, anak pertama dari dua Bersaudara pasangan suami istri Holmes Sitompul. Di mana dugaan malapraktik diduga dilakukan dr HP (Herling Pangkerego) SpoT cs di rumah sakit Bina Kasih yang merupakan milik Dr Antonius Ginting SpOG mantan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan. 

Dugaan kasus malapraktik dr HP CS ini menyebabkan hal fatal bagi korban. Di mana lengan kanan R Sitompul yang semula mengalami luka koyak biasa akibat terjatuh saat bermain, berubah menjadi tak bisa digerakkan, menguning, pucat hingga hitam membeku dan membusuk. Bahkan kondisi terakhir diprediksi lengan kanan bocah yang bercita-cita menjadi anggota Polri tersebut harus diamputasi. 

Holmes Sitompul, ayah korban saat ditemui tvOnenews.com di rumahnya angkat bicara terkait kronologi lengkap kejadian yang sampai membuatnya trauma dalam penyesalan. 

"Awalnya anakku itu mengalami luka biasa itu tanggal 18 Mei 2023 siang. Lengannya masih dapat digerakkan normal. Memang luka akibat terjatuh saat bermain. Kupikir biar dibersihkan atau dijahit luka nya. Kubawalah anakku itu ke rumah sakit Bina Kasih dengan harapan sembuh. Inilah hal kusesalkan kenapa aku bawa ke Bina Kasih dan pakai BPJS. Sampai semua terjadi, korbannya anakku tangannya busuk dan tidak dapat bergerak normal,” kata Holmes,  Senin (31/7/2023).

Selanjutnya, Kata Holmes, kejadian ini sudah dilaporkan ke Ditreskrimsus dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor STTLP/B/ 540/V/2023/SPKT/POLDA SUMATERA UTARA tertanggal 15 Juli 2023.

Kronologis

Menurut Holmes, pada hari Kamis tanggal 18 Mei, anaknya R Sitompul usia 6 Tahun tersebut terjatuh dari atas sapi saat bermain. Kemudian ia dan istri membawa anaknya ke RSU Bina Kasih dan langsung masuk ke ruang IGD di hari yang sama sekitar pukul 14.00 WIB. 

Saat itu Holmes mengaku melihat luka anaknya, kemudian perawat memfoto tangan lalu ada menelpon yang tidak diketahui siapa oleh Holmes. diduga perawat tugas ketika itu menghubungi dokter, sehingga langkah medis penanganan dilakukan seperti membersihkan luka dan dipasang kain kasa dan langsung dipasangkan kayu penyangga di ruang IGD. 

"Saya sempat mempertanyakan sama perawat IGD. Cuma gitu aja suster?” Saya malah disuruh mendaftarkan pasien dulu dan dijelaskan besok (Jumat 19 Mei 2023) jam 8 pagi kata perawat tadi dokternya datang,” ujar Holmes kesal. 

Lantas Anggota Kodam I BB  berpangkat Serka tersebut mengurus pendaftaran pasien dan kemudian kembali ke anaknya karena dipanggil perawat.

"Kata perawat yang tugas saat itu tangan anak saya patah, itu katanya hasil rontgent. Aku pun sempat heran kok dibilang patah lengan anakku sementara itu masih bisa digerakkan tangannya. Sementara kulihat cuma luka robek dan itulah kubawa untuk dijahit dan dibersihkan lukanya ke RSU Bina Kasih. Tapi itulah bodohnya aku ketika itu.” Lanjut Holmes. 

Berselang satu jam di ruang IGD, Holmes pun menyebutkan mereka masuk ke ruang rawat inap di kamar Mawar 7.

"Selesai pendaftaran, karena saya gunakan BPJS kelas dua kami ditempatkan di ruang Mawar 7. Dan dari jam empat sore sampai jam 20.30 WIB, anak kami masih diperiksa dan semuanya normal. Sampai kemudian kami diminta menandatangani persetujuan dilakukan operasi. Saya dan istri pun bertanya ini berkas apa? Si perawat menjelaskan itu persetujuan penindakan medis operasi lengan anak kami. Saya tanya lagi, dokternya siapa dan di mana bisa kami jumpai untuk mendengar proses operasi dan risikonya. Tapi malah perawatnya mengatakan "sudah besok tandatangani aja dulu buk" itu kata perawat. Memang bodohnya kami pun menurutinya dan berkas ditandatangani istri saya padahal belum bertemu dokternya untuk mendapatkan penjelasan.” Ujar Holmes. 

Kemudian hari Jumat tanggal 19 Mei 2023, jam 7 pagi dicek semua normal, lalu anak Holmes dibawa ke ruang operasi. Sepanjang perjalanan Holmes dan Istri terus menagih untuk bertemu dokter yang melakukan operasi. 

"Sepanjang perjalanan menuju kamar operasi kami terus bertanya ingin bertemu dan mendengarkan penjelasan dokter yang akan melakukan operasi. Tapi tetap tidak dapatkan itu bahkan saya dan istri tidak tahu siapa nama dan yang mana dokter yang dimaksud. Bahkan perawat malah bilang "kan sudah ibu tandatangani berkas persetujuan operasi”.” Ucap Holmes mengulangi perkataan perawat. 

Holmes pun sempat mempertanyakan hal tidak diinginkan jadi tanggungjawab siapa? 

"Namun perawat mengatakan sudah tidak apa-apa itu. Sampailah anaknya ke kamar operasi untuk segera di operasi.” Jelas Holmes. 

“Pas di ruang operasi saya dan istri cuma ketemu Dokter Anestesinya yang ngaku nama Boy. Saya dokter Anestesi untuk menyuntikkan bius pada anak ibu dan bapak. Hanya Dokter Anestesi itulah yang ada memberikan penjelasan dampak dan akibat pembiusan anak kami kepada kami. Dokter yang operasi tidak ada.” Kata Holmes. 

Selanjutnya pukul 8.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB anak Holmes pun dioperasi meski mereka tetap tidak ada bertemu dan tidak mendapatkan penjelasan dari dokter yang melakukan operasi. 

Sementara itu proses operasi lengan pun terus berlanjut hingga selesai. Setelah selesai operasi barulah Holmes bertemu dokter HP (Herling Pangkerego) SpoT. 

"Itupun dia dokter HP (Herling Pangrego) SpoT tidak ada memperkenalkan diri atau diperkenalkan oleh perawat. Tapi karena saya menebak dan berani menjumpai dan menyapa dokter HP. 

“Ketika bertemu, saya tanyakan resiko operasi lengan anak, dr HP (Herling Pangkerego) SpoT menjelaskan kondisi anak kami pasca operasi semuanya akan normal seperti semula sebelum dioperasi. Bahkan di jelaskan kondisi anak kami tidak ada yang aneh. Saya dan istri pun yang awam ini percaya saja apa penjelasan dokter HP.” Beber Holmes. 

Usai operasi kamar rawat inap mereka pun dipindah. Holmes mengaku pindah kamar ke Melati 7 karena kamar inap mereka pertama kondisi kamar mandinya bermasalah karena lantai kamar mandi mampet dan tergenang air hingga membuatnya  risih akan kebersihannya. 

"Selesai operasi lengan anak, kamar kami saya pindahkan ke kelas I dan saya dikenai biaya untuk itu sekitar Rp 600 ribu per malam karena kelas fasilitas kamar BPJS-nya upgrade.” Ujar Holmes. 

Kemudian pada hari yang sama di pukul 16.09 WIB, anak mereka kemudian merasakan hal tak enak diluar dugaan. Seperti merasa panas dan sakit di bagian kemaluannya karena ada dipasangkan alat kateter. 

"Keluhan anak itu saya dan istri sampaikan dengan memanggil perawat untuk mencari solusi agar anak tidak merasa kesakitan. Tapi perawatnya melarang dengan mengatakan tidak boleh dilepas alat kateternya. Lantas kami sampaikan kalau anak kami tidak cengeng karena tidak mungkin dia mengerang sakit kalau tidak dirasakannya sakit itu. Dan pas dibuka alat kateternya pada pukul 15.00 WIB, bernanah kemaluan anak kami. Kami sempat pertanyakan hal dan penyebabnya. bahkan sempat difoto oleh perawat nanah di kemaluan anak kami. Jawaban perawat enteng saja mengatakan tidak tau,” ungkap Holmes.

Kemudian pada pukul 16.00 WIB, sakit yang dirasakan anak Holmes pun bertambah. Disebutkan si anak mengalami sesak nafas dan menangis panas dibagian lengan kanannya yang baru dioperasi. 

"Si anak meminta balut lengannya dibuka karena panas dan disertai sesak nafas seperti orang mau mati. Saya dan istri di situ meminta tolong ke perawat untuk solusi. Di situ saya ingat betul, perawatnya marah membanting pulpen ditangannya sembari mengatakan anak kami pandai berakting. Itu perawatnya bernama Lisma Magdalena," kata Holmes. 

"Kami pun kesal sampai menjelaskan kekhawatiran kami sama si perawat itu. karena anak itu baru dioperasi kemudian merasakan sakit yang kami sampaikan ke perawat. Kondisi lengan anak sudah menguning dan nafasnya sesak seperti mau meninggal. Setelah itulah baru perawat ketakutan lalu memasangkan oksigen kepada anak kami. 

Kemudian sampai pukul 19.30 di hari yang sama, lewat dokter piket jaga. Holmes dan istrinya pun langsung menyampaikan ketakutan akan kondisi anak mereka ke dokter jaga itu. 

"Tolong dok, anak kami terus merasa kesakitan. Sudah berbeda kondisinya karena kesakitan setelah dioperasi. Saya tanyakan ke dokter  jaga itu soal keanehan lengan dan kondisi anak. Tapi dokter jaga mengatakan tidak tahu karena itu bukan kerja dia. Si dokter jaga itu pun menghubungi dokter HP (Herling Pangrego) Spot dan kemudian barulah perban anak kami dibuka. Setelah perban dibuka saya melihat bekas operasi tadi itu bernanah dan mengeluarkan bau busuk, bau bangkai. Perawat sempat membersihkan nanah di lengan anak kami dan kemudian menyuntikkan obat yang kami tidak tahu itu obat apa ke perut anak kami. Setelah 30 menit disuntik, pendarahan hebat di lengan anak kami yang dioperasi itu dalam kondisi memperihatinkan dan nyaris tewas, Dokter HP (Herling Pangrego SpoT ) tidak kunjung datang.”

Hingga akhirnya pada hari Sabtu (20 Mei 2023) pagi pukul 09.00 WIB, Holmes mengaku mendatangi Dokter HP untuk mempertanyakan kondisi anaknya yang sudah mengalami lengan membiru, bernanah dan berbau busuk sampai menyebabkan anak mereka mengalami sakit yang luar biasa. 

"Saya ketemu dokter Herling Pangrego dan saya pertayakan kejadian yang menyesakkan hati saya. Karena melihat seharian anakku mengerang sakit dan lengannya yang dioperasi beraroma busuk dan bernanah. Kok seperti ini anak saya dok, sebelumnya dokter bilang selesai operasi kondisi anak saya normal seperti semula. Ini kenapa dok saya tanya,” lanjut Holmes.

Dari desakan Pertanyaan itulah terungkap. Holmes terkejut mendengarkan pengakuan Dokter Herling Pangrego. 

"Besok saya operasi pak, terpotong saya urat nadinya. Itulah kalimat pengakuan Dokter Herling Pangrego. Dan disitulah anak saya disuruh puasa dari jam 10 malam sampai jam dua siang hari minggu untuk dioperasi dokter Herling Pangrego. Tapi dihari H, hari Minggu tanggal 21 Mei si Dokter Herling tak datang. Sementara anakku sudah puasa. Bahkan puasanya sampai lewat jam karena perawatnya kelupaan. Anakku kelaparan minta makan. Bingung juga saya kekmananya dokter Herling katanya mau mengoperasi anakku untuk kembali normal. Saya tanyakanlah ke perawat jadinya anak kami dioperasi hari ini? Saya bilang jangan begitulah bik perawat. Anak kami ini manusia bukan binatang. Lantas enaknya perawat itu menjawab Ia lupa dan memperbolehkan anak kami makan.” Cerita Holmes. 

Dari kejadian itu ia dan istri pun sudah merasakan gelagat buruk dokter Herling Pangrego spot dan pihak rumah sakit dan kemudian meminta pindah rumah sakit. 

"Sempat saya hubungi humas rumah sakit itu namanya Si Eka. Apa katanya pas kami ceritakan kondisi anak kami. Si Eka malah bilang gak apa apa itu. Gak masalah itu. Itu malah kata si Eka. Dah bukan kek manusialah anak kami ini dibuat,” ujar Holmes. 

Hingga akhirnya pada hari Selasa tanggal 22 Mei 2023, Holmes dipanggil ke ruangan dokter Herling.

"Pas dipanggil memang ada jalan, di situ saya lihat semua perawat yang menerima kami dari awal masuk sampai penanganan rawat inap dikumpulkan dokter Herling. Mereka diminta menghapus semua dokumentasi foto anak saya yang kemaluannya bernanah dan lainnya. Tak hanya itu saya dengar resume dan rekam medik anak saya dari awal diubah.” Sebutnya. 

Terakhir Holmes pun meminta pindah rumah sakit dengan rujukan dari RS Bina kasih. Tapi pegawai RS Bina kasih Hotmaida br Manalu mengatakan pihak rumah sakit Bina kasih bukan tidak mau merujuk pindah.

"Tapi Hotmaida Boru Manalu pegawai RS Bina Kasih menyebutkan kalau tidak ada lagi pihak rumah sakit manapun yang mau menerima anaknya untuk pindah. Sampai saya meminta agar dirujuk ke Rumah Sakit Putri Hijau. Kan saya tentara mana mungkin tidak diterima di situ. Sampai saya merasakan curiga ada maksud lainnya ini saya duga disiasati pihak rumah sakit Bina Kasih,” ulas Holmes. 

Setelah perdebatan permintaan rujukan pindah pihak Rumah Sakit Adam Malik malah menunjuk Rumah Sakit H Adam Malik yang satu-satunya merespon rujukan pindah. 

"Tapi kata mereka ruang ICU Rumah Sakit H Adam Malik ketika itu penuh. Ini semakin aneh lagi saya rasa semakin tak logika. Sampai saya sendiri mencari akses ternyata penjelasan pihak Rumah Sakit H Adam Malik masih menerima. Karena saya hubungi teman saudara saya di sana. Jadi jelaslah dugaan saya ini. Terindikasi penipuan mereka lakukan untuk menutupi dan menahan pengobatan anak saya yang diduga korban malapraktik hanya di rumah sakit Bina Kasih.” Kata Holmes. 

Sampai kemudian pada akhirnya usaha Holmes membuahkan hasil agar dapat pindah runah sakit. Namun sebelum pindah Holmes mendapatkan saran agar pihak rumah Sakit Bina Kasih menyerahkan bukti medis yang ditangani untuk diserahkan ke Rumah Sakit H Adam Malik sebagai rujukan. 

"Hari Rabu tanggal 23 Mei 2023 jam 03.00 WIB, barulah anak kami pindah ke rumah sakit H Adam Malik. Itu pun sempat ada upaya mereka menutupi agar saya lupa. Untungnya pihak Rumah sakit H Adam Malik menelepon saya untuk mempertanyakan status pemindahan pasien. Begitu saya tahu dan saya terkejut saya langsung kejar. Saya hubungi Hitmaida Br Manalu. Dan dengan santai dia ngaku lupa melakukan pemindahan rujukan padahal itu sudah lewat beberapa jam. Sampai akhirnya berhasil pindah rumah sakit.” Beber Holmes. 

Bahkan dari rangkaian proses peeindahan pasien dari rumah sakit Bina Kasih ke Rumah sakit H Adam Malik, terungkap kesalahan fatal yang dilakukan pihak Rumah Sakit Bina Kasih. Di mana rujukan Rumah Sakit Bina Kasih anak kami dirujuk ke dokter bagian penanganan Dokter Tulang. Sementara anak saya sesuai hasil medis Bina Kasih seharusnya ke unit veskulen atau bagian bedah urat nadi terputus saat operasi di Rumah Sakit Bina Kasih,” ungkap Holmes. 

Terakhir dari pihak Rumah Sakit H Adam Malik menyimpulkan lengan anak harus diamputasi karena dugaan kesalahan awal penanganan medis di Rumah sakit Bina Kasih. 

"Begitu pindah dan diterima pihak Rumah Sakit H Adam Malik, dokternya menyatakan lengan anak saya harus diamputasi. Saya tolak sampai akhirnya minta pulang. Tapi saya sempat pertanyakan  kondisi anak saya lengannya harus diamputasi kedokter Herling Pangkerego SpoT. Saat saya tanyakan Dokter Herling Pangkerego mengatakan aduh kasihannya.  Saya akan bertanggungjawab memberi tangan palsu sampai anak saya bekerja,” ucap Holmes mengulang perkataan Dokter Herling Pangkerego.

Hingga kini pihak rumah sakit Bina Kasih belum bersedia memberikan keterangan terkait hal ini. (ysa/lno)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:10
01:29
03:46
02:20
01:37
02:13
Viral