- Idris Tajannang
Pria Terduga Pemerkosa Difabel di Gowa Diarak dan Diseret Keliling Kampung
“Korbannya dalam kasus pemerkosaan ini perempuan difabel yang punya keterbatasan mental,” tambahnya.
DT menyebut amuk massa itu dianggap warga sebagai bentuk “hukuman adat.”
“Ini sudah jadi kemarahan warga sekaligus hukuman adat,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Gowa AKBP Muhammad Aldy Sulaeman membenarkan adanya peristiwa penganiayaan yang berujung tewasnya A. Ia memastikan kondisi di Desa Rappolemba, Desa Rappoala, dan Kelurahan Cikoro’ kini sudah kondusif.
“Memang beredar video dugaan penganiayaan. Kami sudah berkoordinasi dengan Polsek Tompobulu dan situasi saat ini sudah kondusif,” kata Aldy.
Aldy menegaskan pihaknya telah turun ke lokasi untuk memastikan keamanan dan mengantisipasi gangguan susulan.
“Kami tidak ingin underestimate, sehingga dilakukan pengecekan dan pengamanan agar situasi tetap terkendali,” ujarnya.
Ia menyebut informasi awal menyatakan A dianiaya massa karena diduga melakukan pemerkosaan. Namun polisi masih mendalami kebenarannya.
“Informasi awal seperti itu, namun kami masih akan memastikan kronologi kejadian sebenarnya,” jelasnya.
Polres Gowa juga mengerahkan beberapa satuan serta tim medis dalam proses penyelidikan.
“Personel yang terlibat antara lain Dokkes Polres Gowa untuk visum, Sat Samapta, Sat Reskrim, Sat Intelkam, Sat Binmas, serta Kapolsek setempat. Kami juga berkoordinasi dengan Dokpol Polda Sulsel,” pungkasnya. (itg/frd)