- Idris Tajannang
3 Oknum TNI dan Polwan Diduga Peras Sopir Hingga Puluhan Juta di Gowa
AI sempat menawar jumlah uang yang diminta, hingga akhirnya disepakati Rp 30 juta. Pelaku memberikan waktu hingga pukul 11.00 malam untuk menyerahkan uang tersebut.
“Saya menolak awalnya, tapi mereka datang lagi dan bawa saya ke salah satu lokasi tanah kosong dikelilingi pagar seng. Di situ mereka ancam mobil dan penumpang mau ditahan kalau uangnya tidak dikasih,” ungkapnya.
Dalam tekanan, AI menelpon orang tuanya untuk meminta saran. Orang tuanya kemudian menyarankan agar uang diberikan demi keamanan.
“Mereka bilang itu uang yang mereka minta itu perintah Pak Kanit. Katanya bukan mereka yang minta, tapi Kanit mereka. Akhirnya saya transfer Rp30 juta lewat Brimo ke rekening seorang perempuan inisial HM (27),” jelas AI.
Setelah uang ditransfer, para pelaku menjamin bahwa AI aman untuk melintas di wilayah tersebut dan bahkan memfoto SIM dan KTP miliknya sebagai tanda pengenal.
Beberapa hari setelah kejadian, AI mulai curiga. Ia menanyakan kepada rekan sesama sopir dan kenalan polisi di sekitar Gowa, namun tidak ada yang mengetahui adanya petugas kepolisian yang berjaga di lokasi tersebut.
“Teman saya bilang tidak ada polisi jaga di situ. Dari situ saya yakin mereka bukan polisi,” ucap AI.
Merasa menjadi korban penipuan dan pemerasan, AI kemudian melapor ke kuasa hukumnya, Sya’ban Sartono. Dari hasil penelusuran, diketahui bahwa pelaku yang mengaku sebagai polisi ternyata oknum anggota TNI aktif.
“Klien saya ini hanya sopir lintas daerah. Ia dituduh membawa TKI ilegal lalu dipaksa membayar Rp 30 juta agar tidak dibawa ke kantor. Setelah ditelusuri, ternyata para pelaku adalah oknum TNI. Karena itu kami melaporkan kasus ini ke Pomdam XIV/Hasanuddin,” ujar Sya’ban.
Menurut Sya’ban, pihak terduga pelaku telah berupaya mengembalikan uang korban, namun kliennya belum mengambil keputusan mengenai hal itu.
Kodim 1409/Gowa Benarkan Oknum Anggotanya Terlibat
Sementara itu, Komandan Kodim 1409/Gowa, Letkol Inf. Heri Kuswanto, membenarkan bahwa tiga oknum anggota TNI yang diduga terlibat telah diserahkan ke Polisi Militer Kodam XIV/Hasanuddin untuk menjalani pemeriksaan.