news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Pembangunan jembatan di salah satu akses jalan putus di Kecamatan Sekongkang, Sumbawa Barat oleh PUPR NTB dan PT AMNT..
Sumber :
  • irwansyah

PT Amman Mineral Jadi Penopang Pemulihan Infrastruktur Publik di Pulau Sumbawa

Setiap musim hujan, masyarakat Pulau Sumbawa selalu waswas. Bukan hanya karena ancaman longsor, tetapi karena kerusakan jalan yang kerap memutus akses antarwilayah.
Sabtu, 18 Oktober 2025 - 17:37 WIB
Reporter:
Editor :

Sumbawa Barat, tvOnenews.com – Setiap musim hujan, masyarakat Pulau Sumbawa selalu was-was. Bukan hanya karena ancaman longsor, tetapi karena kerusakan jalan yang kerap memutus akses antar wilayah. 

Jalur Selatan dari Kecamatan Maluk, Sumbawa Barat hingga Kecamatan Lunyuk dan Lenangguar Kabupaten Sumbawa, jalur utama menuju pusat ekonomi sering rusak berat, menyulitkan mobilitas warga.

Di tengah kondisi itu, keterbatasan anggaran pemerintah menjadi tantangan utama dalam memperbaiki infrastruktur publik. 

Kepala Balai Jalan Provinsi Pulau Sumbawa Dinas PUPR NTB, Mustafa, kepada tvOnenews.com, Sabtu (18/10/2025),  mengakui bahwa kerusakan jalan terjadi hampir setiap tahun, terutama di wilayah rawan bencana.

“Saat ini kami memang mengalami kekurangan anggaran untuk perbaikan di beberapa ruas jalan rusak, termasuk di Batu Bangka–Prajak, ruas simpang negara Moyo–Ulu Air, serta jalan Sumbawa–Lunyuk pada ruas Tatar batas Sumbawa Barat–Lunyuk. Ada juga ruas Sekongkang dan Liang See, serta jalur Benete–Sejorong–Tatar yang terdampak longsor,” jelas Mustafa.

Mustafa menambahkan, meskipun sudah diupayakan penanganan melalui APBD Perubahan 2025, hasilnya belum maksimal karena keterbatasan anggaran.

“Di tengah keterbatasan ini, kami sangat terbantu oleh dukungan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) yang ikut memperbaiki beberapa ruas jalan dan jembatan,” katanya.

Kontribusi nyata PT Amman Mineral di bidang infrastruktur sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir. Pada 2024, perusahaan ini menggelontorkan dana Rp3,5 miliar untuk perbaikan dan rehabilitasi struktur jalan Benete–Sejorong sepanjang 1,5 kilometer. Tak hanya itu, pembangunan jalan dan jembatan Sejorong–Tatar di Desa Tongo juga rampung dengan nilai investasi mencapai Rp25 miliar.

Tahun berikutnya, Amman kembali menangani beberapa titik longsoran jalan senilai Rp10 miliar, serta membantu penanggulangan bencana di ruas Lenangguar–Lunyuk melalui dukungan operasional alat berat sebesar Rp35 juta.

Pada 2025, perusahaan tambang tersebut memberikan bantuan tambahan untuk wilayah Lunyuk berupa Rp20 juta untuk kebutuhan bahan bakar alat berat dan Rp20 juta untuk perbaikan jalan kecamatan.

“Bantuan dari PT Amman sangat berarti bagi kami, terutama untuk memperbaiki beberapa titik longsor dan jembatan yang rusak akibat bencana. Dukungan ini membantu kami menjaga akses transportasi masyarakat tetap terbuka,” ungkap Mustafa.

Kepala Desa Lunyuk Rea, Rendra Saputra, menuturkan bahwa jalan penghubung antara Sumbawa dan Lunyuk kini dalam kondisi memprihatinkan. Jalur yang menjadi nadi perekonomian warga itu sering rusak setiap musim hujan.

“Belum lama ini ada truk yang terguling karena jalan amblas. Kami sering memperbaiki jalan secara swadaya, tapi sifatnya sementara. Kami berharap pemerintah provinsi dan PT Amman bisa lebih serius menangani kerusakan ini, agar warga bisa beraktivitas dengan aman,” ujarnya.

Cerita serupa datang dari Desa Talonang, Kecamatan Sekongkang, KSB. Kepala Desa Budi Haryo mengingat momen sulit ketika dua ruas jalan di wilayahnya putus total pada 2024. Akibatnya, aktivitas ekonomi warga sempat lumpuh.

“Waktu itu hanya bantuan dari PT Amman yang memungkinkan kendaraan bisa melintas lagi. Sekarang menjelang musim hujan, kami sudah mengajukan permohonan agar perusahaan bisa membantu antisipasi longsor dari Sekongkang ke Talonang dan Talonang ke Lunyuk,” katanya.

Bagi PT Amman Mineral, dukungan terhadap perbaikan infrastruktur bukan sekadar tanggung jawab sosial, tetapi bagian dari komitmen jangka panjang terhadap masyarakat lingkar tambang. 

Vice President Corporate Communication PT Amman Mineral, Kartika Octaviana, kepada tvOnenews.com, menjelaskan bahwa semua program sosial dan pembangunan masyarakat dijalankan sesuai Rencana Induk Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (RIPPM) yang disetujui pemerintah.

“Program kami berfokus pada lima bidang utama, yaitu pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, pengembangan infrastruktur dasar, dan lingkungan,” jelas Kartika.

Ia menambahkan, untuk kegiatan sosial kemasyarakatan di luar program inti, perusahaan tetap berusaha memberikan dukungan sesuai dengan kriteria dan kemampuan yang ada, dengan memastikan manfaatnya berkelanjutan bagi masyarakat.

“Berbagai proposal, aspirasi, dan keluhan kami terima untuk kami seleksi dan evaluasi. Beberapa usulan saat ini masih dalam tahap koordinasi dengan pihak terkait agar bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran,” ujarnya.

Menurutnya, komunikasi yang terbuka antara perusahaan, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi kunci keberlanjutan program pembangunan wilayah. “Kami berharap ke depan sinergi ini semakin baik dan berdampak luas bagi masyarakat,” tambah Kartika.

Di banyak desa, jalan bukan sekadar fasilitas fisik. Namun, merupakan urat nadi kehidupan, jalur anak-anak menuju sekolah, jalur petani mengangkut hasil panen, dan jalur pedagang mengantarkan barang dagangan. Ketika jalan rusak, kehidupan pun ikut tersendat.

"Di Pulau Sumbawa, solidaritas menjadi bahan bakar paling berharga untuk menjaga agar roda pembangunan terus berputar," pungkasnya. (irw/frd)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral