- idris tajannang
Siswa SMP di Gowa Alami Cedera Mata Usai Dipanah Teman Pakai Tusuk Bakso
Gowa, tvOnenews.com — Seorang siswa SMP di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, mengalami cedera serius di bagian mata usai dipanah oleh temannya sendiri menggunakan tusuk bakso dengan memakai pelontar karet gelang.
Peristiwa ini terjadi di lingkungan SMP Negeri 2 Bajeng Barat, Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa.
Korban bernama Muhammad Alif Yusran (13), harus menahan rasa sakit setelah mata kanannya tertusuk tusuk bakso yang dilepaskan menggunakan karet gelang oleh pelaku, yang juga teman sekelasnya bernama Alfiansyah (13).
Insiden tersebut terjadi pada Sabtu, 31 Mei 2025, sekitar pukul 09.15 WITA saat jam istirahat sekolah.
Saat itu korban sedang duduk santai di depan kelas usai jajan saat jam istirahat sekolah, Tiba-tiba pelaku menghampirinya.
Tanpa diduga, pelaku iseng melontarkan tusuk bakso yang mengenai sudut mata korban hingga menembus ke bagian bola mata.
Korban langsung berteriak kesakitan dan dibawa ke ruang guru untuk mendapatkan pertolongan.
Akibat luka serius yang diderita, Alif harus menjalani perawatan intensif dengan estimasi biaya pengobatan mencapai Rp 25 juta.
Pihak keluarga korban awalnya tidak melanjutkan kasus ini ke ranah hukum setelah keluarga pelaku berjanji akan bertanggung jawab penuh terhadap biaya pengobatan. Namun hingga satu bulan berlalu, janji tersebut tidak ditepati.
“Kami kecewa karena sampai sekarang keluarga pelaku tidak memenuhi janji mereka. Mereka malah hanya datang membawa uang Rp 2 juta, padahal biaya operasi dan perawatan anak saya sudah jauh lebih besar,” ujar Hermawati, ibu korban, usai keluar dari Polres Gowa.
Hermawati menambahkan bahwa keluarga pelaku sebelumnya sempat berjanji di hadapan guru dan kerabat keluarga korban untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan, namun hingga kini pihaknya merasa diabaikan.
“Kami hanya ingin keadilan dan agar pelaku dan keluarganya benar-benar bertanggung jawab. Anak saya sampai sekarang masih merasakan sakit di matanya," harapnya.
"Kami sebagai orang tua sangat khawatir dengan kondisi mata anak kami ke depannya pasalnya hasil rontgen kondisi bola mata anak kami sangat parah.” tambah Hermawati dengan mata berkaca-kaca.