Sumber :
- Erdika Mukdir
Laporkan Dugaan Pertalite Oplosan, LBH HAMI Minta Uji Lab Independen
Laporan tersebut merupakan bagian dari tindak lanjut atas aduan masyarakat pasca viralnya BBM Oplosan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Kondisi itu sempat berdampak pada mogoknya ratusan motor secara bersamaan.
Sabtu, 8 Maret 2025 - 13:20 WIB
Kendari, tvOnenews.com - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) Sulawesi Tenggara resmi melaporkan penjualan pertalite yang diduga oplosan di sejumlah SPBU ke Mapolda Sulawesi Tenggara, Jumat (7/5/2025).
Ketua HAMI Sultra, Andre Dermawan mengatakan laporan tersebut merupakan bagian dari tindak lanjut atas aduan masyarakat pasca viralnya BBM Oplosan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Kondisi itu sempat berdampak pada mogoknya ratusan motor secara bersamaan.
"Motor-motor ini ya yang mogok atau bermasalah dan ini kami pastikan bahwa mereka mengisinya di SPBU. Jadi kalau ada keterangan dari Pertamina bahwa mereka tidak menjamin itu pertanyaan sekarang yang mengeluarkan BBM itu siapa?," ungkap Andre.
Andre juga meminta kepada penegak hukum untuk dapat mengamankan rekaman CCTV yang terjadi ditanggal itu dan kiranya uji laboratorium dilakukan secara independen.
"Untuk menguatkan itu, kita kami mohon supaya sejumlah SPBU yang ada di Pertamina itu bisa diambil cctv nya karena kan ada cctv nya jangan sampai itu hilang atau dihilangkan ya," jelasnya.
"kemudian yang kedua, terkait dengan uji lab, kita menginginkan supaya sampel sampel ini yang ada itu di diuji di lab yang betul betul independen dan dapat dipercaya gitu. Jangan dia menguji dirinya sendiri. Kalau orang menguji dirinya sendiri, bagaimana kita mau lihat objektivitasnya dari sebuah pengujian itu," tambah Andre.
Permohonan itu dilakukan untuk memastikan jika halnya sampel yang diambil benar-benar sampel yang digunakan oleh para korban saat mengisi BBM.
"Sampel yang diambil itu apakah menjamin bahwa sampel itu adalah stok yang sama di tanggal 3 atau tanggal 4. Nah kami ingin yang diuji itu, bukan yang baru," harapnya.
Diketahui, sejauh ini pihak LBH HAMI Sultra telah menerima 80 aduan secara online dan telah menyerahkan barangbukti 6 botol berisi pertalite "oplosan" ke Subdit Indagsi Ditkrimsus Polda Sultra.
Sebelumnya, pada Selasa (4/3) malam, ratusan driver ojek online atau ojol mengeluhkan adanya pertalite oplosan yang diduga berasal dari sejumlah Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum atau SPBU di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Satu satu ojol bernama Asnung mengaku peristiwa itu telah membuat heboh komunitas mereka karena banyaknya kendaraan ojol yang mengalami mogok atau mati mesin secara bersamaan.
“Mogok semua ini pak, jadi kita kuras isi tangki,” katanya saat ditemui di lokasi.
Asnung dan rekan-rekannya kemudian melakukan aksi dengan menguras tangki motor mereka di depan SPBU sembari meneriakan aksi protes terkait dugaan pertalite oplosan.
“Kita sudah kuras, baunya saja ini kayak bau sampah seperti dicampur dengan tiner,” kesalnya.
Para ojol ini pun terlihat memindahkan pertalite yang diduga oplosan itu ke dalam jerigen yang kemudian isi tangki motornya diganti dengan bahan bakar yang baru.
Sementara itu, menyikapi adanya tuduhan pertalite oplosan, pihak pertamina pun angkat bicara lewat rilis resminya. Menurutnya Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi selalu memastikan bahwa kualitas BBM yang disalurkan kepada masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Meski demikian pihaknya akan tetap melakukan investigasi.
“Pertamina saat ini tengah melakukan investigasi menyeluruh guna memastikan distribusi BBM tetap sesuai standar yang berlaku,” tulis Fahrougi Andriani selaku Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi.
Kini pihak pertamina juga terus melakukan koordinasi dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Aparat Penegak Hukum serta pihak independen untuk memastikan hasil uji kualitas bahan bakar.
“Hasil uji nantinya dilakukan secara transparan dan akurat, uji sampling juga akan segera dilakukan bersama dengan instansi terkait guna memberikan kepastian kepada masyarakat,” pungkasnya.
Sembari menunggu investigasi yang sedang dilakukan, pihak pertamina pun membuka saluran pengaduan bagi masyarakat yang mengalami kendala terkait produk BBM. (emr/frd)