Sumber :
- Idris Tajannang
Bendungan Bili-bili Dibuka, Ratusan Warga Di Bantaran Sungai Jeneberang Mengungsi
Ratusan warga yang tinggal di bantaran Sungai Jeneberang, Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terpaksa mengungsi .
Rabu, 12 Februari 2025 - 14:01 WIB
"Kalau barang barang seperti perabotan rumah tangga tidak kami ambil. Tapi tetap kami pindahkan di tempat yang lebih tinggi."Sambungnya.
Sugiati berkata, jika ia dan warga lainnya terpaksa meninggalkan rumah setelah mendapatkan kabar jika pintu bendungan bili-bili di Kabupaten Gowa telah dibuka menyusul meluapnya air dari sungai Jeneberang hingga membuat warga semakin panik.
"Air sungai Jeneberang meluap sekitar siang tadi sampai sekarang. Makanya kita memilih mengungsi," ungkapnya.
Sugiati sendiri mengaku telah tinggal di bantaran sungai Jeneberang sudah 5 tahun lamanya. Namun baru kali ini kondisi sungai Jeneberang meluap hingga merendam puluhan rumah warga.
"Saya sudah 5 tahun tinggal di sini, tapi baru kali ini kondisi air sungai Jeneberang meluap hingga merendam puluhan rumah di bantaran sungai hingga separah ini," katanya.
Untuk memastikan tidak ada warga yang tertinggal di rumah, pihak kepolisian bersama Tim SAR gabungan terus melakukan penyisiran dan evakuasi.
Kapolsek Tamalate, Kompol Syarifuddin, mengatakan bahwa langkah ini dilakukan demi keselamatan warga.
“Kami terus menyisir permukiman untuk memastikan tidak ada warga yang masih bertahan di rumahnya. Keselamatan mereka adalah prioritas utama,” jelas Kompol Syarifuddin.
Melalui bhabinkamtibmas setempat, Kompol Syarifuddin mengumumkan melalui pengeras suara masjid untuk meminta warga agar meninggalkan rumahnya.
"Kami mengambil langkah untuk mengevakuasi warga, memberikan himbauan melalui pengeras suara masjid agar masyarakat yang masih berada di rumahnya segera mengungsi mengingat pintu bendungan bili-bili di Kabupaten Gowa di buka," bebernya,
Hal tersebut disampaikan Syarifuddin setelah mendapat pesan dari kepala desa di wilayah bendungan bili-bili agar menjauhi bantaran sungai karena pintu bendungan bili-bili telah dibuka.
Guna mencegah warga terserang penyakit selama berada di pengungsian, Kata Kapolsek Tamalate, pemerintah setempat melalui Dinas Kesehatan telah menyediakan posko pelayanan kesehatan gratis di masjid tempat para pengungsi.
“Pemerintah sudah mendirikan posko kesehatan di lokasi pengungsian untuk memberikan layanan medis kepada warga, terutama bagi anak-anak dan lansia yang rentan sakit,” kata Kapolsek Tamalate.