Sumber :
- Jamil Azali
Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional, Polisi di Buton Tengah Kembangkan Peternakan Ayam Desa
Jumat, 15 November 2024 - 12:04 WIB
Buton Tengah, tvOnenews.com - Upaya mewujudkan program presiden Prabowo terkait ketahanan pangan dan makan bergizi gratis, seorang polisi Bhabinkamtibmas di Desa One Wara, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, mengembangkan peternakan ayam bersama pemerintah desa setempat. Sebanyak seribu bibit ayam dibagikan secara gratis kepada puluhan kelompok peternak di Desa One Waara.
Sejak dicanangkannya program ketahanan pangan nasional dan makan bergizi gratis oleh presiden Prabowo, Aiptu Suharman Mahjuddin yang merupakan seorang anggota kepolisian yang berdinas di Polsek Lakudo, Kabupaten Buton Tengah, menangkap peluang pasar untuk kebutuhan pangan khususnya daging ayam dan telur. Aiptu Suharman yang juga bertugas sebagai Bhabin Kamtibmas di Desa One Waara, Kecamatan Lakudo, bersama Kepala Desa One Waara, Ismail, mengajak warga desa untuk membentuk kelompok-kelompok ternak.
Sejak dicanangkannya program ketahanan pangan nasional dan makan bergizi gratis oleh presiden Prabowo, Aiptu Suharman Mahjuddin yang merupakan seorang anggota kepolisian yang berdinas di Polsek Lakudo, Kabupaten Buton Tengah, menangkap peluang pasar untuk kebutuhan pangan khususnya daging ayam dan telur. Aiptu Suharman yang juga bertugas sebagai Bhabin Kamtibmas di Desa One Waara, Kecamatan Lakudo, bersama Kepala Desa One Waara, Ismail, mengajak warga desa untuk membentuk kelompok-kelompok ternak.
"Kegiatan ini termotivasi dari program Presiden Prabowo terkait ketahanan pangan danakan bergizi gratis yang merupakan juga atensi dari pimpinan kami untuk melakukan kegiatan ketahanan pangan, karena melihat kondisi geografis di Desa kami ini bebatuan sehingga tidak bisa untuk pertanian sehingga kami mengembangkan peternakan ayam, "ungkap Aiptu Suharman yang ditemui di lokasi peternakan. Rabu (13/11/2024).
Atas idenya tersebut pemerintah Desa sepakat memulai pembelian bibit ayam petelur dan ayam pedaging sebanyak seribu ekor anak ayam dengan sumber dana berasal dari Dana Desa dan Pendapatan Asli Desa (PA DES). Dengan memanfaatkan kandang ayam milik kepala desa, bibit ayam awalnya ditampung untuk pemeliharaan dengan melibatkan petugas penyuluh peternakan dinas pertanian dan peternakan Kabupaten Buton Tengah. Selama kurang lebih sebulan, bibit ayam tersebut kemudian dibagikan secara gratis kepada kelompok-kelompok ternak yang sebelumnya telah dibentuk.
"Setiap kelompok mendapatkan 50 ekor bibit ayam dan para peternak juga mendapat pendampingan dan pembinaan langsung dari petugas penyuluhan selama proses pemeliharan hingga ayam dan telur siap dipasarkan, "terang Aiptu Suharman.
Lebih lanjut kata Aiptu Suharman, selain untuk mendukung program nasional, peternakan ayam ini juga untuk mengantisipasi kelangkaan bahan pangan khususnya daging ayam dan telur saat program makan bergizi gratis mulai dijalankan di Kabupaten Buton Tengah.
"Bibit ayam ini diberikan secara gratis kepada warga dan nantinya hasilnya untuk mereka sendiri dan juga untuk meningkatkan perekonomian desa, kami optimis akan banyak permintaan pasar saat program makan bergizi gratis itu mulai dijalankan di Buton Tengah, khususnya bahan pangan seperti daging ayam dan telur, "tutup Aiptu Suharman.
Kepala Desa One Waara, Ismail, mengungkapkan, awalnya masih banyak warga yang enggan membuka peternakan ayam karena belum mengerti dengan cara beternak yang baik, namun setelah dilakukan pembinaan dari petugas penyuluh peternakan, semakin banyak warga yang berminat dengan membentuk kelompok ternak.
"Awalnya itu para warga ini masih belum mau karena belum paham soal peternakan, sekarang ini sudah banyak yang berminat karena didampingi langsung petugas penyuluh peternakan," pungkasnya.
Dengan adanya peternakan ayam petelur dan ayam pedaging yang mulai dikembangkan di Desa One Waara ini, selain untuk mendukung program nasional yang dicanangkan presiden Prabowo, kegiatan pemberdayaan ini juga diharapkan dapat mendorong peningkatan perekonomian masyarakat Desa One Waara. (jai/frd)