Ketua ALumni Ikatan Sudan Bidang Sumber Daya Manusia Dan Organisasi Muhammad Fakhrurrazi Anshar..
Sumber :
  • Muhammad Noer

Sudan Konflik Senjata, Mahasiswa Indonesia Asal Sulsel Minta Segera Dipulangkan

Senin, 24 April 2023 - 16:45 WIB

Makassar, tvOnenews.com - Ikatan Alumni Sudan di Sulawesi Selatan mengapresiasi tindakan Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri serta dubes Sudan yang mengambil langkah yang tepat untuk upaya mengevakuasi WNI di Sudan. Hal itu disampaikan dalam rilis Ikatan Alumni Sudan di sulsel di gedung Graha Pena Makassar, Senin (24/4/2023).

"Atas nama seluruh pengurus Ikatan Alumni Sudan di Sulsel, kami memohon dan mendorong pihak Gubernur sulsel, Bupati untuk segera membantu para pelajar WNI Sulsel yang masih berada di Sudan untuk sesegera mungkin membuat kebijakan yang dapat memberikan keselamatan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk pulang kembali di kampung halamannya masing-masing," ujar Ketua ALumni Ikatan Sudan Bidang Sumber Daya Manusia Dan Organisasi Muhammad Fakhrurrazi Anshar.

Fakhrurrazi juga mengemukakan, kondisi politik dan keamanan dalam negeri Sudan belakangan ini menimbulkan kekhawatiran yang mendalam bagi seluruh anggota Ikatan Alumni Sudan di Indonesia, yang saat ini terpaksa bersembunyi di salah satu sekretariat wahda islamiah karena kondisi keamanan.

Ikatan Alumni Sudan Sulsel menyampaikan harapan dan permohonan kepada Pemerintah setempat di setiap wilayah untuk segera membantu para pelajar di sudan untuk bisa kembali pulang dan disekolahkan oleh pihak pemerintah setempat.

"Saat ini telah dilakukan evakuasi oleh pihak kbri dan kementerian luar negeri, tercatat dari pelajar Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) ada 120 orang yang berada di sudan sementara untuk peljar sulsel di sudan sebanyak 40 orang yang masih menumpang dan bersembunyi di salah satu sekretariat Wahda Islamiah untuk sementara," ungkap Fakhrurrazi.

Hal tersebut dilakukan karena konflik bersenjata antara Angkatan Bersenjata sudan dengan milisi paramiliter Rapid Support Forces (RSF) terus meningkat dan memakan korban sipil yang terus bertambah. Dikhawatirkan mahasiswa dan WNI yang jumlah sekitar 1200 orang yang terdiri 800 orang mahasiswa ini akan menjadi korban dalam kondisi tersebut.

(mnr/asm)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral