- Oktavianus Fredi Koban/tvOne
Oknum TNI AL Jadi Calo, Minta Uang ke Calon Tamtama Rp 80 Juta
Sikka, Nusa Tenggara Timur - Meskipun penerimaan anggota TNI tanpa dipungut biaya, namun masih ada saja ulah oknum yang menjadi calo dengan iming-iming meloloskan calon menjadi Anggota TNI.
Di Kabupaten Sikka, seorang oknum anggota TNI AL yang bertugas di Lanal Maumere berinisial NS meminta uang sebesar Rp 80 juta kepada orang tua calon Tamtama yang berasal dari Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
"Benar. Saya menyerahkan uang sebesar Rp 70 juta kepada oknum anggota TNI AL berinisial NS pada 21 April 2021 lalu dan ditandatangani oknum tersebut dalam kwitansinya," ungkap Paulus Samuel, Minggu (30/10/2022).
Dikisahkan Samuel, pertemuan dirinya bersama oknum TNI AL berawal dari informasi yang diperoleh dari seorang warga Desa Habi berinisial D yang menginformasikan bahwa ada orang yang sedang mencari anak muda untuk mengikuti seleksi TNI AL.
"Dari D itu informasikan ke iparnya Y lalu informasikan ke anak saya. Saat itu anak saya mau kerja, jadi ketemu di jalan. Langsung ke rumah dan langsung kasih tahu saya. Sebagai orang tua, saya mau kalau anak saya jadi TNI AL," ujarnya.
Setelah mendapat penjelasan dari Y, lanjut Samuel, dirinya bersama anaknya Laurensius Brin Disi menuju ke rumahnya D di Desa Habi guna bertemu oknum anggota Lanal Maumere berinisial NS.
"Jam 9 dia (oknum anggota Lanal Maumere) datang. Sempat cerita dan waktu itu sempat tanya anak saya dan anak saya jawab sudah tes 4 kali, tapi sekarang ini umur sudah lewat kalau mau ikut tes lagi. Dia bilang tidak apa-apa yang penting ada siap berapa. Harus dengan uang," katanya.
Samuel mengatakan pada saat itu dia mengaku kepada NS bahwa dia ada uang sebesar Rp 50 juta.
Namun, oleh NS, uang sebesar Rp 50 juta yang disiapkan Samuel masih kurang. Harus Rp 80 juta.
Samuel hanya menyanggupi uang sebesar Rp 70 juta dan langsung dibayar pada tanggal 21 April 2021.
Saat penyerahan uang tersebut, diungkapkan Samuel bahwa NS menjanjikan anaknya atas nama Laurensius Brin Disi langsung diterima menjadi anggota TNI AL. Apabila tidak lolos seleksi, maka uang tersebut akan dikembalikan.
"Terus dia janji anak saya besok pergi tes. Jadi anak saya juga pergi tes dan diterima. Setelah ikut latihan dan masuk tes, anak saya gugur di tes kesehatan. Jadi kami mau buat bagaimana lagi," ungkapnya.
Tak berhenti sampai di situ, setelah gugur pada seleksi di bulan April 2021, NS meminta Laurensius Brin Disi untuk mengikuti seleksi TNI AL pada bulan Juli 2021.
Namun, saat hendak mendaftar ternyata usia dia sudah lewat batas usia yang ditentukan untuk masuk menjadi anggota TNI.
Emilia Yuventa, istri Samuel, mengungkapkan mereka juga harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 1,5 juta untuk biaya pemeriksaan varises Laurensius Brin Disi.
Samuel mengaku sudah beberapa kali ke Mako Lanal Maumere di Nangahure untuk bertemu dan meminta pertanggungjawaban NS.
Namun, baru dikembalikan sebagian, yaitu pada tanggal 15 Desember 2021 sebesar Rp 5 juta, tanggal 17 Desember 2021 sebesar Rp 5 juta, tanggal 5 April 2022 sebesar Rp 5 juta dan tanggal 2 September 2021 sebesar Rp 2 juta.
"Beberapa kali chat, tapi hanya janji-janji saja. Jadi kami sudah bingung mau mengadu ke siapa apalagi kami orang kecil," pungkasnya. (ofk/nsi)