Meldianty Hagur Nabit istri Bupati Manggarai Hery Nabit.
Sumber :
  • Istimewa

“50 Kg Kemiri” jadi Sandi Suap Proyek APBD ke Istri Bupati Manggarai

Kamis, 1 September 2022 - 10:08 WIB

Manggarai, Nusa Tenggara Timur - Praktik jual beli proyek APBD di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur dibuka ke publik.

Dugaan suap yang diungkap seorang kontraktor ini menyeret nama Meldianty Hagur Nabit yang merupakan istri dari Bupati Manggarai Herybertus Nabit.

Kontraktor berinisial A ini berani umbar ke media karena kesal proyek yang dijanjikan gagal ia dapatkan.

Padahal, dia sudah menyerahkan Rp50 juta kepada Meldianty.

Pria yang mengaku tim sukses pasangan Herybertus Nabit dan Heribertus Ngabut pada Pilkada Manggarai 2020 ini mengatakan meskipun dirinya adalah bagian dari tim pemenangan Bupati Hery Nabit dan Wakil Bupati Ngabut, tapi proyek yang ia kerjakan bukan gratisan.

Pria asal Kecamatan Lelak ini gamblang menuturkan alur suap ke Meldianty.

Fee proyek yang disepakati sebesar 5 persen. Kesepakatan fee dilakukan di dalam rumah jabatan bupati.

Dia menceritakan dipanggil ke rumah jabatan Bupati Manggarai pada Sabtu 28 Mei 2022 lalu.

Ia dipanggil oleh Meldianty melalui Rio Senta yang merupakan salah seorang anggota tim sukses yang kini dipekerjakan sebagai Tenaga Harian Lepas (THL) di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Manggarai.

"Duduklah kami bertiga. Ibu bupati (Meldianty), saya dan Rio Senta. Kesepakatan waktu itu 5 persen untuk empat paket proyek. Sepakatlah saya ambil empat proyek dengan pagu Rp1,485 miliar," tuturnya.

Keempat proyek tersebut terdiri atas dua paket proyek pengaspalan jalan, satu paket proyek rabat beton dan satu paket proyek pembangunan gedung sekolah.

Dari nilai Rp1,485 miliar itu, yang dipungut fee 5 persen adalah nilai pagu anggaran Rp1 miliar, yakni Rp50 juta.

"Sedangkan, lebihnya senilai Rp485 juta tidak dikenakan potongan fee tetapi menjadi balas jasa kerja tim sukses Pilkada," ujarnya saat dihubungi, Rabu (31/8/2022).

Usai pertemuan tersebut, ia kembali ke Labuan Bajo. Rio Senta terus menghubunginya agar secepatnya menyetor uang fee proyek.

Karena terus didesak, ia kemudian meminjam uang agar proyek tersebut tidak jatuh ke tangan orang lain.

Selanjutnya, pada Selasa 14 Juni 2022, ia ditemani Rio Senta menyerahkan uang Rp50 juta kepada Meldianty melalui bendahara Toko Monas.

Toko Monas merupakan usaha jual beli hasil bumi milik Meldianty yang terletak di depan rumah pribadinya di Kelurahan Bangka Tuke.

"Kemudian Rio Senta suruh saya WA pakai kode: ‘Selamat sore ibu. Saya sudah turunkan kemiri 50 kg’. Kemiri itu maksudnya uang. WA saya dibaca tapi seperti biasa ibu tidak balas," tuturnya.

Selanjutnya, ia disuruh Rio Senta untuk mendiskusikan proyek yang dijanjikan di rumah seorang pengusaha bernama Tomi Ngocung.

Di rumah Tomi, ia bertemu Wili Kengkeng atau mantan ketua tim pemenangan Herybertus Nabit dan Heribertus Ngabut pada Pilkada 2020 lalu.

"Mereka minta fee bertambah menjadi 7 persen. Saya keberatan karena sudah bayar langsung di ibu (Meldianty). Lalu mereka bilang, nanti kami bagi proyeknya. Tetapi setelah dibagi, ternyata saya tidak dapat bagian dan Rio Senta mengembalikan uang saya," tuturnya.

Dia menambahkan, "Saya dapat transferan dari Rio Senta pada 13 Agustus 2022 sejumlah Rp30 juta ditambah dua kali transfer masing-masing Rp10 juta melalui BRILink”.

Kontraktor A ini mengaku tidak gentar sedikitpun dengan pihak-pihak yang ia sebutkan dalam pemberitaan.

Sebab, dirinya masih menyimpan semua bukti percakapan dan bukti transfer bank.

Meldianty dan Rio Senta hingga kini belum memberi tanggapan meskipun keduanya sudah diwawancara melalui WhatsApp pada Kamis 1 September 2022, tapi tidak merespons. (jku/nsi)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral