Ini cara Desa Wae Rebo merayakan Hari Anak Nasional.
Sumber :
  • Jo Kenaru/tvOne

Ini Cara Desa Wae Rebo Rayakan Hari Anak Nasional

Senin, 11 Juli 2022 - 11:00 WIB

Manggarai, Nusa Tenggara Timur – Ini cara Desa Wae Rebo merayakan Hari Anak Nasional.

Anak-anak di desa ini berkesempatan bermain sambil belajar bersama Komunitas Momang Anak Manggarai.

Komunitas tersebut terdiri dari praktisi pendidikan, play therapist anak, pegiat anak dan guru.

Mereka menggelar kegiatan bertema “Bermain Ceria dan Belajar yang Menyenangkan” selama dua hari (9-10 Juli 2022) dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh setiap tanggal 23 Juli setiap tahunnya.

Komunitas Momang Anak Manggarai juga mengadakan diskusi dalam forum lonto leok bersama orang tua dan tokoh adat di Desa Wae Rebo.

Salah satu kegelisahan orang tua yang disampaikan dalam kegiatan tersebut adalah kebiasaan anak-anak Wae Rebo yang candu bermain game di HP.

“Mental anak zaman sekarang banyak yang bermental instan dan kurang memiliki semangat juang tinggi. Mereka sering membuang waktu dengan hal-hal yang tidak produktif seperti main game dari HP,” ujar Wihelmus Rupun, salah satu orang tua yang hadir.

Tokoh adat Paulinus Pangkul menyampaikan bahwa credo atau kepercayaan masyarakat amat menentukan seorang untuk menjadi pemimpin di Desa Wae Rebo.

“Tolak ukur seorang mampu apabila dia bisa melaksanakan kepercayaan yang diberikan. Asal dia itu harus sekolah dulu,” kata Paulinus.

Play Therapist Narwastu Anggie Ratsih mengatakan orang yang sukses itu bukan hanya orang yang pintar, tetapi orang yang memiliki karakter yang baik.

Dia menekankan pentingnya pola pengasuhan atau parenting bagi orang tua dimana orang tua harus mengedepankan dialog dengan anak.

Menurut Narwastu sebelum orang tua mengoreksi anaknya maka perlu dibangun koneksi yang baik atau connection before correction.

Salah satu caranya adalah dengan dialog. Selain dialog, metode yang cukup simpel adalah dengan cara bermain.

“Itu akan menjadi pintu masuk untuk bisa berdialog dengan anak. Sebagai play therapist, metode bermain bisa mempengaruhi emosi kita, mengeluarkan hormon-hormon kesenangan dan bisa mempengaruhi struktur otak kita,” ungkap Narwastu.

Dalam kesempatan ini, hadir juga Pastor Marthin William bersama sejumlah Guru SMAK St. Fransiskus Xaverius Ruteng yang melakukan kunjungan wisata di Desa Wae Rebo.

Senada dengan teori layanan terapi bermain, Marthin menyampaikan pentingnya keteladanan orang tua dalam membentuk karakter anak.

Menurutnya, orang tua harus menjadi contoh dan memiliki integritas sehingga bisa diikuti oleh anak-anaknya. (jku/nsi)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral