- tim tvone - happy oktavia
Jembatani Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat, Dua Warga Nelayan di Banyuwangi Kolaborasi dengan Pelaku Investasi
Banyuwangi, Jawa Timur – Totok dan Rangsang, merupakan dua sosok yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat nelayan Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Keduanya memang cukup menonjol, aktif, kritis dan dikenal memiliki kepedulian pada sesama.
Belakangan, dua sekawan tersebut kian melejit, lantaran terbukti berkontribusi dalam pembangunan kampung halaman. Mulai dari terlibat aktif dalam program bedah rumah hingga program Kampung Nelayan Maju (Kalaju).
Kegiatan itu kolaborasi dengan PT Bumi Suksesindo (PT BSI), pelaku investasi pertambangan di desa tersebut.
“Kami berkolaborasi dalam pelaksanaan program PPM (Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat),” ucap Totok, Jumat (10/2).
Pemilik nama lengkap Sugiarto ini menyampaikan rasa bahagianya bisa turut serta dalam pelaksanaan program bedah rumah dan Kalaju. Disitu dia bisa menjadi jembatan masyarakat, terutama ekonomi kurang beruntung untuk bisa memiliki rumah yang layak. Melalui program PPM anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk, dia juga bisa mengajak warga lain untuk ikut bekerja.
“Kita bisa membantu orang lain, juga bisa mengajak orang lain untuk ikut kerja. Mereka bisa mendapatkan penghasilan,” ungkap Totok.
Lantaran mendapatkan tambahan ekonomi yang sarat semangat kepedulian, Totok pun ikut melibatkan anaknya, Rendi Agusti. Terakhir, duet Totok dan Rangsang menggarap pengecatan gapura pintu masuk kampung nelayan Pancer. Kegiatan bagian dari program Kalaju ini melibatkan 15 orang pekerja, yang merupakan masyarakat sekitar.
Pelaksanaan program PPM yang terus bergulir, mempererat hubungan perusahaan dan masyarakat. Dari sinergi dan kolaborasi, menancapkan keberadaan pelaku investasi membawa manfaat positif. Bukan hanya dalam percepatan pembangunan, namun juga peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Program yang dijalankan bermanfaat untuk masyarakat. Banyak program, mulai dari bedah rumah, pemberdayaan masyarakat, pendidikan dan lainnya,” kata Rangsang.
Sebagai tokoh yang dipercaya sebagai penyambung lidah masyarakat Pancer, Totok dan Rangsang, berharap program PPM ini bisa terus berjalan. Rangsang bercerita, sebelumnya dia dan Totok merupakan aktivis tolak tambang emas. Seiring berjalannya waktu, mereka mulai mengerti bahwa PT BSI telah mengantongi perizinan resmi dari pemerintah. Akhirnya keduanya memutuskan untuk berkolaborasi dengan perusahaan.
“Kita hidup di negara hukum, maka sudah sepantasnya kita taat, patuh dan menjunjung tinggi hukum,” cetus Rangsang.
Pilihan sinergi dan kolaborasi dengan pelaku investasi ini sengaja diambil karena masyarakat sudah merasa lelah ditunggangi dan diprovokasi pihak tak bertanggung jawab. Apalagi, warga telah melihat sendiri bahwa melalui program PPM, mendorong percepatan pembangunan. (hoa/hen)