wabah Covid-19 dan PMK mereda, kerapan sapi piala presiden di Bangkalan digelar kembali.
Sumber :
  • tim tvone - dimas farik

Wabah Covid-19 dan PMK Mereda, Karapan Sapi Tradisional Perebutkan Piala Presiden di Bangkalan Kembali Digelar

Senin, 17 Oktober 2022 - 17:01 WIB

Bangkalan, Jawa Timur -  Karapan Sapi Tradisional memperebutkan Piala Bergilir Presiden RI di lapangan Stadion Keparan Sapi Moh. Noer Kabupaten Bangkalan, dipadati penonton. Kegiatan yang bertepatan dengan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-77 tahun, menjadi kebanggaan tersendiri bagi pencinta balapan sapi.

Adhy Karyono, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, yang menghadiri Grand Final Karapan Sapi Tradisional mengatakan, Kerapan Sapi merupakan hasil budaya dan seni yang eksotik serta warisan leluhur masyarakat Madura, untuk meningkatkan kegembiraan serta hiburan setelah panen padi. Sekarang semakin membanggakan dan akan mengangkat martabat pemilik sapi di masyarakat, maka perlu dilestarikan. 

"Kita semua harus bersama-sama berpartisipasi agar kegiatan Karapan Sapi ini menjadi suatu tontonan yang menarik, unik, dan layak dijual kepada wisatawan mancanegara, sehingga menjadi pemicu peningkatan kunjungan wisata, perekonomian, dan kesejahteraan. Selamat berlomba, laksanakan dengan sportif dan bertanggung jawab,” terangnya. 

Sementara Kepala Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Pamekasan, M. Gunawan Saleh menambahkan, kegiatan ini diikuti oleh pemenang Karapan Sapi hasil seleksi tingkat Kabupaten se-Madura tahun 2020 yang tertunda selama 2 (dua) tahun karena Covid-19. Ada sebanyak 24 pasang sapi dari Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep, masing-masing sebanyak 6 pasang. 

“Ada tambahan persyaratan yang harus dipenuhi Peserta Kerapan Sapi yaitu mendapat rekomendasi dari pejabat otoritas veteriner, surat kesehatan hewan, dan surat keterangan vaksin, minimal vaksin ke-1. Jadi ini semua sudah memenuhi syarat dan layak mengikuti lomba,” ungkapnya.

Gunawan mengatakan, kegiatan ini digelar untuk melestarikan seni budaya di Pulau Madura, dan sebagai upaya mengisi kalender wisata tahunan dalam mengembangkan budaya daerah dan pariwisata Jawa Timur. 

“Tak hanya itu, ini juga memberikan peluang kepada pelaku bisnis dalam memberdayakan ekonomi dan meningkatkan ekonomi masyarakat Madura, sehingga bisa mendukung Optimis Jatim Bangkit lebih cepat,” imbuhnya. (fds/hen)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral